Jakarta - Etos kerja merupakan pondasi, sikap, dan norma seseorang, terutama moral, dalam melakukan tugasnya di tempat kerja sesuai dengan nilai-nilai yang positif. Karena alasan etos kerja pula, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Bambang Rantam Sariwanto.
Yasonna memandang Bambang Rantam mempunyai etos kerja yang sangat kuat. Untuk alasan tersebut, dirinya meminta kepada seluruh jajaran Kemenkumham mencontoh etos kerja Bambang Rantam.
"Saya salut dengan keuletan dan kerja kerasnya, sampai membawa Pak Bambang ke posisi sekretaris jenderal, hingga dua periode," kata menkumham saat menjadi pembina Apel Akhir Tahun 2020 Kemenkumham, Rabu (30/12/2020) pagi.
Dalam sebuah tulisan, ujar Yasonna, seorang penulis Max Weber mengatakan bahwa sistem nilai etos kerja adalah bagian penting dalam men-drive kemajuan suatu bangsa.
"The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism by Max Weber mengatakan bahwa sistem nilai protestantism yang ada di Eropa merupakan sistem nilai yang mendorong lahirnya kemajuan ekonomi melalui kapitalisme di Eropa," jelas Yasonna.
Jepang dan China, kata Yasonna, sebagai dua contoh negara maju dari Asia, memiliki etos kerja yang tinggi.
"System values yang ada di Jepang mendorong Jepang menjadi negara maju," ujarnya. "Berkacalah ke China, dalam beberapa tahun ke depan, mungkin China akan menjadi kekuatan ekonomi nomor satu di dunia, karena etos kerja (yang dimilikinya)," sambung Yasonna.
Yasonna melihat dirinya bukanlah orang yang terlalu memperhatikan hal-hal yang detil. Maka dari itu, dia memerlukan seorang pendamping yang detil.
"Saya lebih melihat makro dan arah, visi, dll," ucap menkumham di lapangan upacara Kemenkumham. "Melihat etos kerja Pak Bambang, jam lima sudah ada (di kantor). Memeriksa detil. The devil is in the details," tambahnya.
Jabatan sekretaris jenderal merupakan jabatan manajerial. Yasonna meminta kepada penerus empunya jabatan tersebut agar mau mempelajari dan mengikuti rekam jejak Bambang Rantam.
"Saya sampaikan kembali di sini, karena saya menginginkan agar jajaran Kemenkumham mempunyai etos kerja seperti Pak Bambang," kata Yasonna.
Yasonna tahu, Bambang meniti kariernya dari level bawah. Seorang pegawai fungsional umum yang tugasnya mengemudikan kendaraan atasannya dan mengantar surat.
"From the bottom. Kalau kamu punya mimpi dan kerja keras, kamu akan sampai di puncak," ujar Laoly. "Kalau soal jadi menteri itu keputusan presiden. Tetapi puncak karier eselon 1, apalagi sekjen, sebagai organisator yang me-manage semua day to day operational dari Kemenkumham, maka pada periode kedua saya, saya tetap mempertahankan saudara Bambang Rantam," ucap Yasonna penuh haru. (Tedy, foto: Dudi)
