Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna.H Laoly disela jadwal padatnya menerima kunjungan kehormatan European Union Special Representative for Human Rights HE. Stavros Lambrinidis dan rombongan dalam rangka tukar-menukar pengalaman mengenai penegakan HAM di negara demokrasi. Selain itu ada beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan itu terutama dalam hal penegakan HAM di Indonesia. Dalam pertemuan itu HE. Stavros Lambrinidis yang juga pernah menjadi Duta Besar dan Menteri Luar Negeri Yunani tersebut menyatakan ingin mengetahui bagaimana cara pemerintah Indonesia dalam memenuhi HAM bagi masyarakat sipil berikut tantangannya dan mekanisme terkait kebijakan pemenuhan HAM di negara ini.
Terkait hal tersebut Menkumham mengatakan bahwa sejak era reformasi di tahun 1999, Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam pemajuan dan perlindungan HAM bagi warga negaranya. “Kami punya Komnas HAM dan Undang-Undang tentang HAM,” tegas Menkumham dalam ruang kerjanya pada Kamis sore di Jakarta (23/11/2017).
Namun tidak dipungkiri juga dalam perkembangannya, begitu banyak tantangan yang dihadapi pemerintah dalam usaha memenuhi HAM bagi masyarakat sipil. Lebih jauh Yasonna menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan berbagai macam suku, budaya dan agama yang tersebar menghadapi banyak persoalan terkait penegakan HAM. “Kami punya ideologi negara yaitu Pancasila, yang menjadi prinsip dasar negara,” ucap Yasonna. Hal inilah yang tetap menguatkan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan.
Terkait pemenuhan terhadap narapidana anak Menteri Hukum dan HAM menjelaskan bahwa dalam melakukan pembinaan terhadap narapidana khususnya anak-anak telah mendapat pola binaan yang disesuaikan dengan hak-haknya sebagai anak. “Kita pisahkan mereka dalam penjara khusus anak,” terang Menkumham. Selain itu juga metode pembinaan juga akan sangat berbeda dengan orang dewasa, sehingga hak-hak dia sebagai anak tetap terpenuhi.
Untuk lebih menambah pemahaman terkait penguatan dan pemenuhan HAM di Indonesia, Stavros juga mengatakan telah mendatangi instansi pemerintah lainnya di Indonesia seperti Komnas Perempuan dan Sekretariat Kabinet untuk melakukan diskusi serupa diantara kunjungan singkatnya selama 3 (tiga) hari di Indonesia. “Kami ingin mengajak Indonesia untuk berkonsolidasi dengan negara lainnya untuk menegakkan HAM melalui penguatan demokrasi” terang Stavros
Hadir mendampingi Menkumham antara lain Direktur Kerja Sama HAM Arry Ardanta dari Direktorat Jenderal HAM. Sementara Perwakilan Uni Eropa Khusus HAM ini didampingi oleh Ambassador, Delegation of European Union to Indonesia and Brunei Darussalam (EUD Jakarta) HE. Vincent Guérend yang pada Jumat lalu juga melakukan kunjungan ke Kemenkumham. (Rena/ edit. dedet)