Jakarta - Wabah Coronavirus Disease 2019 atau lebih dikenal dengan istilah Covid-19, telah memaksa umat manusia untuk beradaptasi dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru, dan bertransformasi dari peradaban lama ke peradaban baru. Hidup berdampingan dengan Covid-19 adalah sebuah keniscayaan, yang mewajibkan kita memiliki tatanan hidup baru di tahun 2021 ini, yaitu hidup yang sehat, produktif, dan aman.
Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Andap Budhi Revianto mengatakan karena kita cenderung abai dan tidak memperhatikan social dan physical distancing, akhirnya sampai dengan hari ini angka penambahan kasus baru Covid-19 terus meningkat. Di Indonesia, sampai dengan hari ini tercatat lebih dari 800 ribu kasus positif Covid-19 dengan lebih dari 23 ribu orang di antaranya meninggal dunia.
“Goals yang pertama adalah anggota kita selamat. Sehat, produktif, dan aman,” kata Andap saat menjadi pembina apel pagi di Lounge Pengayoman Kemenkumham, Senin (11/01/2021) pagi. “Health is not everything, but without health, everything is nothing. Kita monitor anggota kita, siapa yang (kena) Covid-19, bagaimana penanganannya, termasuk juga yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kita, seperti penerimaan kunjungan di lapas,” tambahnya.
Andap mengingatkan Covid-19 jangan sampai menjadikan kita takut, tapi buatlah kita menjadi lebih waspada.
“Mari kita mengingatkan dalam kebaikan, Covid-19 itu benar-benar ada,” ujar Andap yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemenkumham ini. “Tugas selesai ditandai dengan produktivitas kita, kita aman dan sehat,” lanjutnya.
Masing-masing pimpinan tinggi unit utama, kata Andap, diharapkan kerja samanya dalam mengatur protokol keluar rumah menuju kantor, di area pelayanan publik, hingga kembali ke rumah, termasuk juga di lingkungan perkantoran.
“50 persen kasus kematian pasien Covid-19 (usianya) diatas 46 tahun, artinya mulai diidentifikasi (pegawai) yang usianya diatas 46 tahun, siapa yang memiliki penyakit komorbid (penyakit bawaan), seperti hipertensi, diabetes, paru, TB, asma, jantung, dan dengue,” ujarnya.
Selain itu, Andap juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi dan kinerja seluruh jajaran Kemenkumham sepanjang tahun 2020 atas pengabdian dan prestasi kerja.
“(Tahun) 2019 kita memperoleh WBK-WBBM sebanyak 43 (satuan kerja), tahun ini ada peningkatan menjadi 83, ini adalah apresiasi dan prestasi kerja yang telah rekan-rekan raih sepanjang tahun 2020,” katanya. “Teriring harapan semoga ini dapat dipertahankan, bahkan semoga kita lebih baik lagi,” tambahnya.
Didalam pelaksanaan tugas di tahun 2021, ujar Andap, tentu kita memiliki rencana kerja. Andap mengatakan sebuah perencanaan yang baik, tidak akan pernah mengkhianati hasil.
“Perencanaan yang baik tanpa komitmen, tanpa janji kerja, tanpa integritas, tentu tidak akan terwujud apa yang diharapkan oleh Menteri Hukum HAM selaku pimpinan kita,” tutupnya. (Tedy, foto: Aji)