Jakarta – Melihat spirit/semangat jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan (Pas) untuk perang melawan narkoba, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan kembali teringat saat dirinya masih dalam satuan Komando Pasukan Khusus (Kopasus) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Spirit adalah kunci keberhasilan dalam melaksanakan tugas. Spirit para aparat di jajaran Ditjen PAS yang bulat ini seperti semangat kami di Kopasus.
Kopasus menjadi pasukan yang disegani dan selalu dapat melaksanakan tugas dengan baik karena memiliki spirit yang tinggi dalam melaksanakan tugas. “Mereka tidak pernah kompromi dengan tugas yang diberikan untuk mempertahankan nama, derajat, dan korps mereka. Anda juga sama,” ucap Luhut saat memberikan wejangan pada kegiatan Rapat Koordinasi dan Bedah Kasus Dalam Rangka Perang Melawan Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan), di Graha Pengayoman, Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Selasa (05/04/2016).
Menkopolhukam berkeyakinan, Ditjen PAS Kemenkumham mampu memberantas peredaran narkoba di dalam lapas dan rutan. “Saya yakin, Menkumham, Dirjen PAS, dan anda-anda semua, dengan spirit yang tinggi pasti dapat merubah itu semua,” jelas Luhut di hadapan para peserta rakor yang merupakan para pimpinan di jajaran Pemasyarakatan.
Menurut Luhut, pemimpin merupakan teladan bagi bawahannya. Kepemimpinan/leadership harus diwujudkan dengan keteladanan. Tanpa leadership yang baik, anda bukan apa-apa. “Anda sebagai pemimpin menjadi front line dari kementerian ini, berikan contoh, dan itu tidak mudah. Kau tanya hati kau yang paling dalam,” tandas Menkopolhukam yang telah mengabdi di Kopasus selama 22 tahun.
Lebih lanjut Menkopolhukam mengatakan, bahwa dirinya dulu tidak pernah memerintahkan tugas kepada bawahan yang belum pernah ia lakukan. Kita harus memberikan contoh, syukuri yang ada, hidup dengan baik, disiplin, bangun trust, bawahan akan merasakan kalau kita tidak asal bicara. “Jadi tidak ada itu kalimat ‘ah lu ngomong doang, lu terima duit juga, dan seterusnya',” jelas Luhut.
Mengenai narapidana narkoba di dalam lapas dan rutan, Menkopolhukam beranggapan bahwa antara pengedar dan pemakai harus dipisahkan, untuk pemakai direhabilitasi di luar lapas dan rutan, dan bandar/pengedar ditempatkan di penjara khusus. “Kita buat peraturan perundang-undangannya. Bandar tidak bisa mengendalikan narkoba lagi. Ini menjadi perhatian serius, karena narkoba lebih bahaya dari teroris,” lanjut Luhut.
Di akhir wejangannya, Menkopolhukam mengatakan bila jajaran PAS bisa memberantas narkoba di lapas dan rutan, maka jajaran PAS adalah pahlawan. “Kalau bisa memberantas peredaran narkoba di lapas dan rutan, kalian adalah pahlawan-pahlawan yang bukan menghadapi tembakan peluru, tetapi pahlawan yang menghadapi tembakan-tembakan narkoba,” ujar Luhut.
Sebelumnya, di akhir sambutan Menkumham, Menkumham mempertanyakan kesanggupan seluruh jajaran PAS untuk memberantas narkoba di dalam lapas dan rutan. Pertanyaan tersebut dijawab dengan kesiapan secara serentak dan lantang. “Apakah saudara siap untuk memberantas peredaran narkoba di dalam lapas dan rutan?” tanya Menkumham, ”Siap!” jawab para peserta rakor. (Zaka. Ed: TMM. Foto: Zeqi)