Jakarta – Indonesia sebagai negara yang heterogen, baik suku bangsa, bahasa, maupun budayanya sangat rentan dengan provokasi yang dapat menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, mengajak kita bersama untuk merawat keberagaman dan kemajemukan lewat kasih natal.
“Sebagai umat Kristiani kita kembali diingatkan untuk menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan dalam kehidupan dan pergaulan kita sehari-hari,” ujarnya, Sabtu (11/01/2020) malam dalam kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal Tahun 2019 serta Ucapan Syukur Tahun Baru 2020 Persekutuan Oikumene Umat Kristiani Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
“Kita harus selalu menebarkan semangat persaudaraan kepada semua orang tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan,” kata Yasonna di Balai Kartini.
Pada acara Natal Nasional 2019 yang bertemakan “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang (Yohanes 15:14-15)”, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan agar kita selalu menjaga persaudaraan diantara kita dengan tidak melakukan fitnah, menebar hoax, dan bersikap intoleransi kepada sesama kita.
“Sebagai bentuk rasa syukur tersebut, kita nyatakan dalam berbagai bentuk perbuatan yang mencerminkan cinta kasih dan rasa persaudaraan kepada orang-orang di sekitar kita,” ujar Laoly. Bentuk syukur tersebut dapat dimulai dari keluarga, komunitas, masyarakat, dan yang lebih besar lagi bagi bangsa dan negara.
Menkumham berharap keberagaman yang dimiliki Indonesia dapat menjadi aset demi kemajuan negeri ini. “Saya berharap keberagaman yang telah Tuhan ciptakan dapat selalu kita pelihara dan kita wujudkan dalam cinta kasih persaudaraan demi kemajuan Indonesia,” kata Menkumham. (Tedy, foto: Zeqi)