Jakarta - Memasuki masa purnabakti bukan berarti akhir dari berkarya. Kita masih tetap bisa berkreasi dengan mempersiapkan pilihan berwirausaha sebelum pensiun. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Bambang Rantam Sariwanto, mengatakan bahwa masa pensiun bukanlah halangan bagi kita untuk berhenti bekerja dan berkarya.
“Saya tahu, tidak mudah bagi bapak dan ibu untuk memasuki masa purnabakti. Maka dari itu, kegiatan ini merupakan bagian dari siklus pembinaan pegawai untuk mempersiapkan apa yang harus dihadapi setelah pensiun nanti,” kata Sekjen saat membuka kegiatan ‘Menyongsong Masa Purnabakti yang PASTI dengan Tetap Berkarya dan Semangat Berwirausaha Melalui Kegiatan Kursus Keterampilan Bagi Calon Purnabakti’. “Tidak bisa dipungkiri bahwa bapak dan ibu telah memberikan kontribusi kepada Kemenkumham sejak CPNS sampai sekarang. Manfaatkan kegiatan ini untuk menjadi ajang silaturahim dan mendorong kreatifitas,” tambahnya.
Lebih lanjut Sekjen mengatakan senang untuk dapat memberikan pembekalan kepada para peserta kegiatan ini, karena bisa mendorong dan memberikan semangat kepada para calon purnabakti untuk terus berkarya. “Kita belum berpisah, teman-teman masih calon purnabakti. Tetap semangat. Kegiatan ini akan berhasil dan maksimal apabila teman-teman dapat memanfaatkan forum serta berpartisipasi aktif,” ucap Bambang, Selasa (24/5/2016).
Mengakhiri sambutan, Sekjen mengatakan agar para peserta dapat juga menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk persiapan berwirausaha. “Masa purnabakti bukan masa yang tertutup dan gelap. Jalin kerjasama dengan BNI dan koperasi pengayoman, misalnya, untuk berkontribusi melanjutkan karyanya setelah masa purnabakti,” tutup Sekjen di Gedung eks. Sentra Mulia Kemenkumham.
Sebelumnya, Kepala Biro Kepegawaian, M. Arifin, dalam laporan ketua penyelenggara mengatakan ada berbagai pandangan terkait persiapan memasuki masa pensiun. “Ada pro dan kontra pentingnya mempersiapkan masa purnabakti. Ada yang mengatakan bahwa pensiun adalah masa yang wajar, biasa-biasa saja. Ada juga yang berpendapat perlunya persiapan memasuki masa pensiun, khususnya mental dalam cara hidup sehari-hari,” katanya.
Hadir dalam pembukaan kegiatan yang direncanakan akan dilangsungkan pada 24 s.d. 27 Mei 2016 di Bandung, para pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemenkumham pusat. (Tedy, Ed: TMM, Foto: Asep)