Pandemi COVID-19 telah menyita perhatian publik. Upaya demi upaya dilakukan oleh seluruh negara, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai dari penyebaran COVID-19. Tentu kebijakan ini telah memberikan dampak dalam kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi beberapa sektor mulai dari Pendidikan, ekonomi, Kesehatan, industri dan sebagainya. Tentu kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah tidak akan dapat maksimal jika tidak didukung secara optimal terutama dari para millennials.
Menyadari hal tersebut, Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) Chapter Surabaya, delegasi INNOPA pusat merupakan asosiasi didukung oleh IFIA dan WIPO yang berfokus kepada pengembangan serta promosi inovasi-inovasi di Indonesia. Dan platform Berani Berbicara (SATUBICARA) sebagai start-up teknologi berbasis e-learning yang fokus pada memberikan informasi kepada generasi millennials tentang seminar, diskusi ilmiah dan event. Mengadakan sebuah Kompetisi Essay tingkat Nasional yang dikhususkan kepada seluruh Perguruan Tinggi (Negeri, Swasta, dan Kedinasan) seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan memberikan gagasan serta solusinya dengan mengusung berbagai pendekatan keilmuwan sebagai bentuk kontribusi nyata untuk mendukung Pemerintah dalam penanganan COVID-19.
Lomba Esai Nasional Indonesian Young Innovation Project (IYIP) mengusung tema “KONTRIBUSI GENERASI MILLENNIALS DARI BERBAGAI MULTISEKTOR DALAM PENANGANAN COVID-19” Dalam event ini tidak membatasi karya-karya peserta hanya dalam satu lingkup kajian sehingga kami membuka peluang bagi disiplin ilmu untuk berpartisipasi. Lomba tersebut diikuti oleh beberapa PTN ternama seperti UI, UGM, UNBRAW, UNDIP, UNNES, ITS, dll. Sehingga jumlah keseluruhan Tim yang masuk dalam babak Final adalah 10 Tim, dan salah satu tim tersebut adalah Politeknik Imigrasi Politeknik Imigrasi juga ikut mengirimkan 2 orang Taruna-nya yang masih aktif sebagai Taruna Tingkat 2 Politeknik Imigrasi yakni Muhammad Azzam Alfarizi dan Rafsanjani Is Marus dalam pelaksanaan Lomba Esai Nasional tersebut. Dalam lomba tersebut, kedua Taruna tersebut merancang sebuah Inovasi Kebijakan yang diberi nama “QICOPAT” yang merupakan akronim dari Quarantine, Immigration, and Custom Public Policy Avoid COVID-19. QICOPAT merupakan sebuah inovasi kebijakan terbaru yang dapat di terapkan pemerintah Indonesia saat ini, dengan tidak hanya menempatkan Quarantine sebagai First Layer, namun memposisikan ke-3 Instansi ini sebagai Front Guard sebelum orang masuk ke wilayah Indonesia. QICOPAT ini tentunya akan menjadi batu loncatan dalam sebuah kebijakan publik yang tidak hanya memfokuskan 1 instansi saja yang memiliki protokol kesehatan namun seluruh intansi pemerintah bisa memiliki protokol kesehatan yang di sesuaikan dengan tusi dari masing masing instansi pemerintah.
Pada tahap Final, seluruh Finalis diberikan kesempatan untuk menampilkan sebuah Video dan Poster yang berkaitan dengan Inovasi yang diangkat oleh masing-masing Finalis, sehingga Tim Poltekim tidak hanya beranggotakakn 2 Taruna saja, namun untuk memaksimalkan seluruh penilaian untuk menjadi yang terbaik, Tim Poltekim memiliki Penanggung Jawab pembuatan video dan poster, yang tentunya masing-masing penanggung jawab ini merupakan Taruna Aktif Politeknik Imigrasi.
Penanggung Jawab dalam pembuatan Video Inovasi “QICOPAT” adalah I Ketut Adi Wardana, Penanggung jawab pembuatan poster adalah Melina Tri Asmara dan Wisnu Muhammad Fauzi, dan yang terakhir adalah Penanggung jawab publikasi adalah Muh. Alif Jamil Pratama, Muhammad Ridwan Ari Hermawan, Yoga Fauzan Renardi, mereka merupakan Taruna Aktif Politeknik Imigrasi Tingkat 1 yang ikut di dalam kesuksesan Tim Poltekim dalam meraih kemenangan dalam Event Indonesia Youth Innovation Project 2020.
Sistem Penilaian yang dilakukan oleh Pihak Penyelenggara untuk menentukan Pemenang pada event ini, ditentukan dengan beberapa komponen nilai yang cukup ketat, masing-masing penilaian yang dilakukan oleh pihak penyelenggara dan Juri tentunya memiliki bobot penilaian yang berbeda. Penilaian Offline yang memiliki bobot 70% merupakan hasil penilaian murni yang dilakukan oleh juri dalam memberikan nilai dari masing-masing Essay Finalis, dan Penilaian Online dilakukan dengan menggalang sebanyak-banyaknya orang untuk bisa memberikan dukungan dengan memberikan Like dan Comment di Video dan Poster Finalis. Dan dari segala aspek penilaian yang ditentukan oleh pihak penyelenggara dan Juri, Tim Politeknik Imigrasi unggul
Lomba yang dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan tersebut, Tim Poltekim mengirimkan hasil Essay terbaiknya pada gelombang Ke-3 tepatnya pada tanggal 13 Juni 2020. Selanjutnya setelah mendaftar dan mengirimkan Essay tersebut, tepatnya pada tanggal 20 Juni 2020, Tim poltekim berhasil menembus babak Semi Final dengan mampu masuk dalam 50 Besar Essay terbaik Nasional. Tanpa menunggu lama tepatnya pada tanggal 21 Juni 2020, Tim Poltekim mampu meraih dan melanjutkan trent positif nya masuk dalam Tahap Final dengan 9 Tim dengan Essay terbaik. Sehingga Berdasarkan hasi penjurian dan penilaian dari pihak panitia penyelenggara dan beberapa ajudikator ternama, Tim Politeknik Imigrasi berhasil mendapatkan Nilai Tertinggi dan keluar sebagai Juara 1 (Gold Medal). Selain itu, Politeknik Imigrasi juga berhasil menyabet predikat “Best Engagement” dengan poin sempurna yakni 100.
Selain itu Tim Poltekim yang berhasil meraih Kemenangan sebagai Juara 1 dalam Event Indonesia Youth Innovation Project 2020, berhak untuk mengikuti dan berdiskusi langsung dengan Kepala Satuan Gugus Tugas Jawa Timur, yaitu Dra. Ida Ernani, A.pt M.Kes Selaku Kepala Satgas COVID-19 Sidoarjo. Selain mendapatkan penghargaan Gold Medal dan Best Engagement, Tim Politeknik Imigrasi diberikan kesempatan untuk melakukan Coaching bersama Pihak Penyelenggara guna persiapan Event Karya Tulis dan Essay Tingkat InternasionalHal ini membuktikan bahwa pada masa pandemic COVID-19 ini tidak menjadi hambatan bagi para Taruna Politeknik Imigrasi untuk tetap berkontribusi aktif dan menuai prestasi di event nasional. Dan juga diharapkan dengan prestasi ini dapat memotivasi seluruh Taruna Politeknik Imigrasi agar tetap semangat dalam belajar dan berkarya kapanpun dan dimanapun.