Jakarta - Kinerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) harus berorientasi pada publik dan berpegang pada data, fakta, serta kondisi lingkungan. Untuk itu Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Bambang Rantam Sariwanto meminta pimpinan di Kemenkumham mengembangkan conditional leadership yang peka terhadap perubahan.
"Kita harus mengembangkan conditional leadership yang peka terhadap perubahan sehingga bisa terus beradaptasi dengan segala bentuk perubahan," ujar Bambang saat menyampaikan sambutan pada penutupan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Capaian Kinerja Kemenkumham Tahun 2020 Semester I.
Untuk membentuk kemampuan conditional leadership, para pimpinan diharapkan dapat menjadi problem solver, bersikap positif, mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, menjadi inspirasi, menumbuhkan motivasi untuk orang lain, menjalin hubungan baik, dan 'turun gunung'. "Yang terakhir adalah turun gunung, cek dilapangan, sehingga mengerti keadaan dilapangan," kata Bambang di Graha Pengayoman, Kamis (02/07/2020).
Hasil evaluasi rakor kali ini akan dijadikan sebagai basis dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja SDM Kemenkumham dan kinerja organisasi secara terus menerus. Melalui evaluasi diharapkan tidak ada lagi sumbatan-sumbatan yang menghalangi atau menghambat proses pencapaian kinerja organisasi.
Bambang meminta kepada seluruh jajaran Kanwil untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan rekomendasi yang sudah dirumuskan para evaluator sesuai dengan hasil evaluasi masing-masing. "Mari belajar, mari mengevaluasi apa yang dikatakan evaluator sehingga memacu teman-teman untuk berkontribusi untuk kinerja Kemenkumham," ucapnya.
Staf Ahli Menkumham Bidang Ekonomi, Razilu menjelaskan rekomendasi dari hasil evaluasi, beberapa diantaranya adalah pengoptimalan kerja sama dengan stakeholder dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Kemenkumham di wilayah serta penguatan satker dalam mewujudkan zona integritas menuju WBK/WBBM.