Suasana Kegiatan Bimbingan Rohani Pegawai Kemenkumham |
|
Jakarta - ‘Revolusi Mental’ yang sering digembar-gemborkan Pemerintahan Jokowi sama maknanya dengan perbaikan akhlak bangsa. Jika bangsa Indonesia ingin menjadi negara maju, perbaikan akhlak anak-anak bangsa perlu digalakkan. Akhlak dengan orang tua, akhlak dengan pasangan hidup, akhlak bekerja, dan seterusnya.
Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin yang tidak memiliki kerajaan, tetapi dapat menaklukkan kerajaan-kerajaan besar seperti Romawi, dan Persia karena Nabi Muhammad SAW sangat memedulikan akhlak. Jangankan kepada para sahabat, dengan musuhnya juga berakhlak.
Hal itu disampaikan oleh Syeikh Fikri Thoriq ketika berceramah pada kegiatan Bimbingan Rohani Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). “Hidup itu harus perbaiki akhlak kalau mau maju,” tandas Fikri Thoriq di Graha Pengayoman, Gedung Sekretariat Jenderal Kemenkumham, Jakarta, Rabu (15/04/2015).
Syeik Fikri Thoriq memberikan ceramah di depan pegawai Kemenkumham |
Lebih lanjut beliau menyampaikan, tidak mudah untuk memperbaiki akhlak, karena akhlak adalah gerakan spontantanitas yang keluar menurut kebiasaannya. Imam Besar Syafii mengatakan, bahwa dirinya belajar dari Imam Besar Maliki cukup dua tahun untuk memperoleh seluruh ilmu agama yang dimiliki oleh Imam Maliki, akan tetapi butuh 20 tahun untuk mempelajari akhlak dari Imam Maliki. “Belajar Akhlak Paling Susah,” ujar Syeikh Fikri.
Lalu, bagaimana caranya memperbaiki akhlak?Beliau mengatakan, kita harus mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW, kerjakan ibadah wajib dan sunnah, pelajari akhlak-akhlak Nabi Muhammad SAW. Kita mulai dari sendiri terlebih dahulu, dekatkan diri kepada Allaah SWT, perbanyak sholat malam (Sholat Tahajud), bersyukur, dan istighfar (mohon ampunan). “Kalau sudah dapat Hidayah Allaah SWT, manusia tidak akan mau melanggar aturan Allaah SWT,” jelas Syeikh Fikri .
Di akhir ceramahnya, Syeikh Fikri Thoriq memberikan lima kunci sukses dalam hidup di dunia yang diambil dari Al-Quran surat Al-Mudatsir ayat tiga sampai tujuh. Yang pertama, hidup besarkan Nama Tuhanmu (Allaah SWT); ke dua, sucikan pakaianmu (akhlak/perilakumu); ke tiga, jauhkan segala keburukan/kemaksiatan/dosa; ke empat, berikan kebaikan tanpa mengharap imbalan dari makhluk; dan yang terakhir, sabar karena Allaah SWT. (Zakaria, Dok: Dudi)