Jakarta - Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna, hingga aspek antropologis dan sosiologis yang menyelimuti masyarakat Indonesia, hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Mardjoeki, mengatakan Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan.
Mardjoeki yang membacakan sambutan Plt. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, mengatakan setidaknya ada dua alasan kenapa hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni harus diperingati.
"Pertama, kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara, sehingga bangsa nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa," ujar Mardjoeki saat menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Kelahiran Pancasila.
Kedua, lanjut Mardjoeki, kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. "Pancasila sebagai "leitstars dinamis", bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan," jelasnya. "Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan, khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa Indonesia," lanjut Mardjoeki di lapangan upacara Kemenkumham.
Diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerja sama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. "Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan," kata Mardjoeki, Sabtu (01/06/2019) pagi. Kita Indonesia, Kita Pancasila, adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.
Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi "politik harapan" dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Kita semua harus terus-menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia," ujar Mardjoeki. Kita harus bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia, Kita Pancasila. (Tedy, foto: Zeqi)