Jakarta - Duta Besar Denmark Lars Bo Larsen menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat penting di bidang Rule of Law dan Hak Asasi Manusia di dunia internasional. Hal tersebut disampaikan Larsen dalam kunjungan kehormatannya ke Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Eddy O.S Hiariej.
“Sebagai salah satu negara demokrasi dengan penduduk terbesar, Indonesia menjadi role model di bidang tersebut. Oleh karena itu, Pemerintah Denmark menjajaki kerja sama dengan Kemenkumham di bidang Hak Asasi Manusia, terutama dalam hal anti torture (anti penyiksaan)”, tutur Larsen di ruang kerja Wamenkumham, Jakarta.
Wamenkumham menyambut baik tawaran kemungkinan kerja sama di bidang HAM. Beliau menyampaikan pengalaman beliau selaku instruktur/pengajar di Jakarta Centre Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang.
“Kita (Pemerintah Republik Indonesia) sudah ada modul HAM anti penyiksaan yang diajarkan kepada para penegak hukum di Indonesia oleh JCLEC,” jelas Eddy.
Selain itu, Dubes Denmark menanyakan bagaimana Indonesia menghadapi perbedaan-perbedaan yang muncul di masyarakat terkait kebebasan beragama. Menanggapi pertanyaan Dubes tersebut, Wamenkumham menjelaskan bahwa Indonesia telah memiliki Undang-Undang yang menjamin mengenai kebebasan beragama di Indonesia.
“Meskipun kadang ada perbedaan-perbedaan yang muncul di masyarakat, dengan mengedepankan musyawarah, perbedaan-perbedaan tersebut dapat teratasi dengan damai”, ucap Eddy.
Dalam pertemuan yang bertepatan dengan International Woman Day, 8 Maret 2021, Dubes Denmark menyampaikan keinginannya untuk dapat berfoto bersama dengan Wamenkumham didampingi oleh staf wanita Kedutaan Besar Denmark. (Yusuf. Editor: Zaka, foto: Aji)