Jakarta - Menutup tahun 2020, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly memberikan lima catatan kepada segenap jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di seluruh Indonesia.
Catatan pertama adalah perkuat iman dan takwa. Kita wajib bersyukur masih diberikan nikmat sehat, karena kita tengah melewati suatu tantangan zaman yang paling berat.
“Tantangan berat, tapi kita masih bisa berdiri di sini dengan suka cita dan sehat. Bahwa ada dari saudara kita yang telah dipanggil karena Covid-19, kiranya Tuhan memberikan tempat yang layak di sisi-Nya,” kata menkumham saat menjadi pembina Apel Akhir Tahun 2020 Kemenkumham, Rabu (30/12/2020) pagi.
Perbanyak doa dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
“Ini penting, karena dengan meningkatkan keimanan, ketaatan, dan ketakwaan kepada Tuhan, kita meyakini Tuhan akan memberikan kemudahan kepada bangsa Indonesia. Salah satu harapan kita adalah segera terbebas dari pandemi Covid-19,” urai menteri berusia 67 tahun tersebut.
Pesan kedua adalah menjaga keamanan dan ketertiban. Ciptakan suasana yang aman, tertib, kondusif, tentram dan damai, dengan memperkuat sinergisitas, kolaborasi, dan toleransi antar sesama umat manusia.
“Sebagai ASN kita harus mampu menjadi perekat bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan berlandaskan Pancasila,” ujar Yasonna di lapangan upacara Kemenkumham.
Tidak kalah pentingnya adalah menerapkan pola hidup sehat dan melakukan protokol kesehatan secara ketat di setiap situasi dan kondisi, di mana pun kita berada.
“Sempatkan berolahraga, jaga imunitas tubuh, karena ‘musuh’ kita tidak kelihatan. Jangan anggap enteng. Sekarang kita menganggap bernafas adalah sangat murah, oksigen di udara diberikan Tuhan kepada kita. Tetapi sekali kita masuk ventilator, bayarnya mahal, bernafasnya susah,” ujar Guru Besar Ilmu Kriminologi PTIK tersebut.
Ke empat, atur penggunaan teknologi informasi secara tepat. Gunakan media sosial secara bertanggung jawab, dan jangan menyebar hoaks.
“Pemanfaatan teknologi informasi harus diarahkan untuk hal-hal yang positif dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional. Jangan mudah terprovokasi oleh hal-hal negatif ataupun hoaks, yang justru akan menghabiskan waktu dan energi, sehingga menghambat pembangunan nasional,” ungkap Yasonna.
Terakhir, segera lakukan percepatan pelaksanaan tugas dan fungsi, yang sesuai dengan target yang sudah ditetapkan dalam rencana strategi, rencana kerja, dan disbursement plan tahun 2021.
“Pesan presiden kepada seluruh jajaran, pengendali keuangan dan program, agar segera melakukan lelang-lelang pekerjaan secepat mungkin. Secara khusus belanja modal dan belanja barang, karena ini akan menggerakkan ekonomi kita,” ungkap Laoly. (Tedy, foto: Dudi)