Jakarta - Konsep ikhlas menjadi penekanan dalam ceramah keagamaan yang disampaikan oleh Ustadz H. Taufiqurrahman, SQ di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). "Dalam berqurban, yang diterima oleh Allah bukanlah daging dan darahnya, namun keikhlasan dalam berqurban" ucapnya.
Di hadapan para pegawai Kemenkumham yang memadati Graha Pengayoman Gedung Setjen Kemenkumham, Kuningan Jakarta Selatan, Ust. Taufiqurrahman menceritakan kisah Nabi Ibrahim ketika menerima wahyu untuk menyembelih anaknya sebagai contoh konsep keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah SWT. "Bayangkan, bertahun-tahun tidak bertemu anaknya, lantas saat bertemu Ibrahim mendapat mimpi untuk menyembelih anaknya. Berat, Bapak, Ibu," ujarnya.
Kisah Nabi Ibrahim memang identik dengan hari raya Qurban. Dari kisah teladan tersebut mengajarkan tentang kesediaan untuk mengorbankan harta yang paling dicintai kepada Allah SWT. Dengan mengikuti sunnah Nabi untuk berqurban, diharapkan para pegawai dapat memperoleh hikmahnya, dan bisa menjadi pribadi yang lebih bertakwa, hingga dengan keikhlasan, kinerja pegawai akan menjadi lebih berkualitas, sebagaimana yang saat ini menjadi fokus Kementerian Hukum dan HAM meningkatkan SDM yang profesional.
Kegiatan ceramah keagamaan ini diselenggarakan oleh Biro Umum Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemenkumham, dengan mengangkat tema "Melalui Hikmah Idul Adha 1440H, Kita Tingkatkan Semangat Pegawai untuk Berqurban Menuju Kesolehan Individual dan Sosial" pada Rabu (31/7/19). (Disa, Riri, foto: Dudi)