DEPOK - Memasuki hari ke 2 tes tulis psikotes calon taruna/i Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam menyeleksi calon taruna/i yang berkualitas. Mengangkat topik Komitmen Bernegara dan Moderasi Beragama di dalam salah satu instrumen penilaian psikotesnya, Kemenkumham akan menilai bagaimana sikap dan cara pandang catar dalam menangani tantangan nyata saat ini yaitu radikalisme juga bagaimana komitmen bernegara dan moderasi beragama dari calon taruna/i.
"Psikotes tertulis dari kami ini bertujuan agar kita memiliki taruna yang kuat dalam loyalitas terhadap negara, pancasila, undang-undang. Dia punya imunitas sehingga tidak mudah terserang penyakit yang diduga sebagai ancaman untuk menggerogoti loyalitas nasionalisme," papar Sabik Al Fauzi dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM-PBNU). Sabik juga menambahkan bahwa tes kepribadian terkait moderasi beragama diperlukan agar Kemenkumham mempunyai calon taruna/i yang dalam beragama punya sikap yang moderat, tidak ekslusif. "Dalam bernegara juga ia punya sikap yang toleran dan tidak diskriminatif sebagai pelayan publik," tambah Sabik.
Adapun tes tertulis Psikotes secara umum meliputi poin berupa Kecerdasan, Dorongan Motivasi yang Kuat, dan Kepribadian. "Ini kembali ke dasar pembimbingan mereka. Kecerdasan dibutuhkan sebagai syarat menempuh pendidikan. Dilihat juga dorongan motivasi, itu diperlukan untuk menjadi semangat dalam 4 tahun ke depan," ujar RR Dewi Sri Handayani, Kepala Sub Bagian Penilaian Kompetensi sekaligus salah satu assessor BPSDM. Untuk poin kepribadian, Dewi menjelaskan bahwa para peserta yang lolos nantinya akan hidup dalam situasi semi militer, peserta perlu mengendalikan emosi dan ketahanan menghadapi tekanan. "Dari tes tertulis psikotes ini, kami akan menggali 3 poin tersebut melalui instrumen psikologi," tambah Dewi.
Penilaian kompetensi yang menerapkan nilai PASTI ini juga diperkuat oleh M. Arifin, Kepala Biro Kepegawaian Kemenkumham. Arifin berharap calon taruna/i yang nantinya akan bergabung bersama Kemenkumham adalah mereka yang berkompeten dan berintegritas. "Dari tahapan-tahapan seleksi, baik yang sudah diselenggarakan maupun yang belum, jelas bahwa kami mencari kualitas, jadi tunjukkanlah yang terbaik," ujar Arifin. (kiki, ed:asep, foto:yatno)