Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly melantik lima pimpinan tinggi (pimti) pratama di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan memberikan enam pesan khusus kepada mereka.
“Terus bekerja dengan baik, mengutamakan akuntabilitas, mengedepankan Integritas, dan tidak bermain-main dengan kewenangan yang dimiliki,” kata Yasonna saat melantik dan mengambil sumpah jabatan pimti pratama di lingkungan Kemenkumham, Rabu (22/07/2020) siang.
Hal kedua yang diingatkan Yasonna yaitu, sebagai pimpinan harus mampu membangun manajemen organisasi yang sehat dan cerdas, yaitu manajemen yang mampu menyelaraskan seluruh kepentingan dalam mencapai tujuan organisasi. "Dalam manajemen cerdas, semua manajer hebat adalah pemimpin, tetapi tidak semua pemimpin adalah manajer hebat," ujarnya di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Yasonna juga mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karenanya harus diterima dengan suka cita, yaitu selalu bekerja ikhlas dan sepenuh hati. "Berikan kemampuan terbaik saudara dan tinggalkan 'legacy' yang bermanfaat bagi organisasi, bangsa dan negara," kata Yasonna.
Selain itu, dalam kondisi saat ini, menurut Yasonna percepatan dan ketepatan dalam mengelola dan menggunakan anggaran harus benar-benar dikuasai. "Kondisi keuangan negara yang belum stabil harus disikapi dengan penggunaan anggaran secara efektif dan efisien," tutur Yasonna
Hal yang kelima, Yasonna juga mengingatkan untuk terus perkuat sinergi dan kolaborasi baik internal maupun eksternal, memperkuat teamwork, memperbaiki pola komunikasi dan koordinasi. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas kinerja Kemenkumham.
Sebelum menutup sambutannya, Yasonna berpesan kepada seluruh pejabat yang dilantik untuk selalu dekat dan takut pada Tuhan Yang Maha Kuasa. "Karena dengan keimanan yang kuat akan memberikan perlindungan bagi kita semua terhadap segala bentuk marabahaya dan penyakit," ujarnya.
Lima pimti pratama yang dilantik yaitu Fery Monang Sihite sebagai Direktur Izin Tinggal Keimigrasian; Pria Wibawa sebagai Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian; Timbul Daniel L. Tobing sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan HAM; Aman Riyadi sebagai Kepala Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan HAM; dan Syarifudin sebagai Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan. (Hidayah, foto: Dudi)