Tangerang - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, mengingatkan kepada seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk bersama-sama membersihkan dan memberantas pungutan liar (pungli), terutama yang menyangkut pelayanan publik, sampai ke akar-akarnya. Yasonna mengatakan salah satu fokus prioritas dalam reformasi hukum adalah pemberantasan pungli. "Pemberantasan pungli ini tidak boleh dikerjakan asal-asalan, dan bukan main-main. Perlu upaya yang sistematis, terstruktur, dan komprehensif untuk memerangi pungli," tegas Yasonna saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Kemenkumham Tahun 2017. Menkumham menjelaskan kebijakan program reformasi hukum yang menjadi agenda strategis pemerintah bertujuan untuk memulihkan kepercayaan publik, serta menciptakan keadilan, dan kepastian hukum. Yasonna mengajak seluruh jajaran Kemenkumham untuk kembali bertekad bulat dalam memperbaiki kinerja dan budaya birokrasi yang bersih dari pungli. Bukti komitmen pemerintah didalam pemberantasan pungli dikuatkan dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). "Dalam beberapa waktu terakhir, aparat penegak hukum melakukan operasi-operasi tangkap tangan ataupun proses-proses untuk menangani permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pungli dan korupsi," kata Yasonna, Minggu (17/09/2017). Selain itu, Menkumham juga berpesan kepada anggota UPP untuk membantu mengawal tahapan proses penerimaan CPNS dengan sebaik-baiknya. "Ayo kita tunjukkan kepada publik, bahwa Kemenkumham bermartabat, bertanggungjawab, dan berintegritas," ujar Yasonna. "Waspadai calo. Kita tunjukkan kepada dunia luar bahwa Kemenkumham mampu mewujudkannya (penerimaan CPNS) secara profesional," tambahnya. Sedikit berfilosofi, Yasonna mengutip kata-kata bijak milik Warren Buffett, seorang investor dan pengusaha Amerika yang masuk dalam daftar orang terkaya sedunia. Buffett berujar bahwa ketika mencari orang yang akan dipekerjakan, Anda mencari tiga kualitas: kecerdasan, energi, dan integritas. Tetapi yang terpenting adalah integritas. "Lihat yang nomor tiga. Jika tidak memilikinya, dua kualitas lainnya, kecerdasan dan energi akan membunuh anda. Seorang yang pintar dan punya energi tapi tidak punya integritas, daya rusaknya lebih besar," ucap Yasonna. Sebelumnya, Staf Ahli Menkumham Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi, F. Haru Tamtomo, dalam laporan kegiatannya sebagai Ketua Steering Commitee (SC) mengatakan tema Rakor UPP Kemenkumham kali ini adalah Bersih dari Pungli. Hal tersebut berarti adanya keinginan yang kuat untuk mewujudkan pelayanan publik di lingkungan Kemenkumham yang bersih dari pungli. "Rakor ini diselenggarakan untuk mengetahui permasalahan terkait layanan publik di lingkungan Kemenkumham, juga memetakan area rawan pungli di pelayanan Kemenkumham," ujarnya. Rakor UPP Kemenkumham Tahun 2017 diselenggarakan selama 4 hari, sejak tanggal 17 hingga 20 September 2017. Menghadirkan 353 orang peserta yang terdiri dari pejabat di unit pusat dan kantor wilayah seluruh Indonesia, outcome dari kegiatan ini diharapkan seluruh layanan di Kemenkumham bersih dari pungli. (Tedy, foto: Windi)