Jakarta – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsudin dan para pejabat di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) serta sejumlah pegawai Kemenkumham melaksanakan Shalat Idul Adha di lapangan upacara Kemenkumham, Minggu (05/10/2014).
Hari Raya Idul Adha yang juga dikenal dengan sebutan "Hari Raya Haji" atau "Hari Raya Qurban", sesungguhnya adalah hari paling bersejarah dalam kehidupan umat manusia, khususnya umat beragama pemangku ajaran tauhid, ajaran keesaan Allah, yang diperjuangkan khususnya oleh dua orang Nabi Allah, yakni Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Besar Muhammad SAW.
Dr. Hasani Ahmad Said dalam khutbahnya mengatakan, Nabi Ibrahim a.s. bersama Nabi Ismail a.s. telah membangun Ka'bah yang menjadi lambang keagungan dan kebesaran ajaran agama Islam. Sementara Nabi Besar Muhammad SAW adalah Rasul pamungkas yang mengajarkan ajaran Islam sebagai agama terakhir. "Beliau telah berjuang dan mengorbankan seluruh hidupnya untuk kokohnya ajaran tauhid di muka bumi," pungkasnya.
Ada tiga kegiatan utama umat Islam di Bulan Dzulhijjah, sebagaimana dikatakan Khatib, yaitu pertama mengumandangkan lafad-lafad, takbir-tahlil dan tahmid, sebagai ungkapan kebenaran keyakinan kita kepada ajaran agama Allah. "Yang kedua ialah kegiatan proses ibadah haji, dan yang ketiga adalah penyembelihan hewan qurban berupa kambing, domba, sapi ataupun unta yang dilakukan oleh jutaan umat Islam yang mampu di seluruh penjuru bumi ini," jelas Dr. Hasani.
Setelah melaksanakan Shalat Idul Adha, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Tahun ini jumlah hewan qurban yang disembelih melalui Panitia Qurban Kemenkumham sebanyak tiga ekor sapi dan 20 ekor kambing. Hewan-hewan tersebut berasal dari para jamaah yang ingin melaksanakan ibadah qurban, antara lain dari Menkumham, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, serta para mudhohhi lainnya. (Renaldy, Tedy, Dok. Zeqi)