Denpasar – Pengemban fungsi kehumasan tidak bisa lepas dari media, karena media dapat memberi dampak pada baik atau buruknya sebuah institusi. Untuk itu, perlu adanya hubungan yang baik dan harmonis dengan media. Ronny F. Sompie, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), mengaku sampai saat ini tidak pernah tidak melayani media, sekalipun menggunakan aplikasi Whatsapp ataupun short message service (SMS). Mengapa?
“Informasi (yang berasal dari) kita di pucuk-pucuk pimpinan itu nilainya tinggi bagi wartawan. Ketika kita mau melayani dia, maka apresiasi dia kepada kita pun akan seimbang,” ujar Ronny saat memberikan materi kehumasan pada kegiatan Executive Public Communication Training: Media and Strategic Communication. “Jadi jangan kita mencari mereka (wartawan) hanya ketika kita butuh,” lanjutnya.
Hal-hal yang komunikatif seperti ini akan membuat komunikasi publik dari pejabat publik kepada media akan berjalan baik. “Implikasi positifnya adalah institusi kita mendapatkan diseminasi informasi yang sangat baik dan positif di masyarakat,” imbuh Ronny. Ronny berpesan, lakukanlah komunikasi dengan wartawan kapan pun kita mampu. Jika tidak bisa, beritahukan secara fair kepada mereka. “Misalnya, mohon waktu saya lagi rapat. Tolong di sms saja,” jelasnya, Rabu (6/4/2016).
Mantan Kepala Kepolisian Daerah Bali ini juga mengungkapkan jika berbicara tentang manajemen pengelolaan media, bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi itu juga bicara seni. “Saya ini bicara berdasarkan pengalaman saya. Saya ini bukan pakar komunikasi, saya hanya praktisi humas. Humas bukan hanya ilmu, tapi bisa juga berupa seni. Nah seni itu sangat bergantung kepada gaya kita masing-masing,” tutupnya.
Sementara itu, konsultan komunikasi sekaligus motivator, Aqua Dwipayana, menjelaskan bahwa media adalah mitra utama sebuah institusi yang harus dijaga hubungannya secara konsisten. Selain itu, Aqua juga menekankan agar kita bersikap jujur saat berhadapan dengan media. “Bekerja dengan media menggunakan pendekatan dari hati. Jujurlah kepada media, tidak perlu bersikap sok tahu,” katanya di Harris Hotel & Residences Sunset Road Bali.
Mengenai banyaknya pemberitaan yang bernada negatif tentang lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) yang terjadi akhir-akhir ini, Aqua menilai berita miring tersebut akan menutupi hal-hal positif yang terdapat di lapas maupun rutan. Untuk itu, Aqua menyarankan untuk terus menjalin hubungan baik dengan media sekaligus membuat paradigma pemberitaan yang baru, yaitu good news is a good news. (Tedy, Ed: Linda, Foto: Dudi)