Jakarta – Baginda Besar Nabi Muhammad SAW adalah tokoh besar di alam semesta ini. Nabi Muhammad SAW bukan hanya teladan bagi umat Islam (pemimpin akhirat), tetapi juga dunia. Bahkan pengakuan tersebut datang dari ahli astrofisikawan asal Amerika Serikat, Michael H. Hart pada tahun 1978 di dalam bukunya yang berjudul The 100: Ranking of the Most Influential Persons in History.
“Tidak ada orang yang bisa menandingi Nabi Muhammad SAW. Hampir separuh dunia terpengaruh dengan ajaran beliau semasa hidup. Tokoh lain membutuhkan waktu tujuh abad baru terlihar pengaruhnya,” ujar Nasaruddin Umar saat memberikan ceramah dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jakarta, Jumat (05/11/2021).
Menurut Nasaruddin, pencapaian Nabi Muhammad SAW tersebut dikarenakan kemampuan manajerial, dan kepemimpinan dalam waktu yang bersamaan, serta talenta-talenta yang dimilikinya.
“Biasanya para tokoh bagus dalam manajerial, tetapi tidak dalam kepemimpinan. Atau bagus dalam berorasi/kepemimpinan, tetapi tidak bagus dalam manajerial,” ujar Nasaruddin, yang merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.
Imam Besar Istiqlal juga menceritakan berbagai peristiwa di zaman Nabi Muhammad SAW, yang selalu mengedepankan rasa empati, dan simpati terhadap sesama, meskipun berbeda keyakinan.
“Contohlah keteladanan dan kasih sayang seperti Nabi Muhammad SAW. Bukan dengan kekerasan,” tandas Nasaruddin.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia (Dirjen HAM), Mualimin Abdi menyatakan bahwa RasulullaaH SAW adalah teladan bagi umat manusia di berbagai bidang. Banyak literatur yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW ahli dalam berbagai bidang, antara lain pendakwah, pebisnis/pedagang, politisi, panglima perang, hingga rumah tangga.
“Kunci keberhasilan Nabi SAW, ada pada empat sifat/akhlak terpujinya, yaitu sifat jujur, benar perkataan dan perilaku; kemudian amanah, setiap tugas yang diberikan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya; lalu tabligh/ menyampaikan dengan efektif; dan fathonah, cerdas/pandai,” ujar Mualimin saat memberikan sambutan dalam Maulid yang mengambil tema Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW, Menebar Empati, Memperkuat Silaturahmi Mewujudkan Insan Pengayoman yang BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini dilakukan secara terbatas di Graha Pengayoman, Jakarta, dan disiarkan secara langsung melalui aplikasi Zoom, dan streaming di akun Youtube, yang disaksikan oleh seluruh pegawai di lingkungan Kemenkumham di 34 provinsi. (Zaka).
