Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, mengatakan saat ini imigrasi Indonesia semakin adaptif terhadap dinamika global dan perubahan dunia.
"Imigrasi menyesuaikan dengan dinamika global perkembangan dunia. Hal ini tercermin dari berbagai inovasi dan penyederhanaan layanan yang adaptif," kata Yasonna pada peringatan hari jadi imigrasi ke-74, Jumat (26/01/2024).
Penyederhanaan layanan keimigrasian diwujudkan melalui perangkat autogate di beberapa tempat pemeriksaan imigrasi (TPI). Menurut Yasonna, autogate merupakan jawaban terhadap kebutuhan percepatan layanan keimigrasian yang tentu saja tanpa mengabaikan aspek pengamanannya.
"78 autogate baru telah beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya, autogate di Bandara Ngurah Rai Bali akan segera dioperasikan," jelasnya.
Layanan adaptif keimigrasian lainnya seperti e-VOA, Visa Sport, Visa Music & Art, Visa Pendidikan, serta Golden Visa akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat.
"Penerapan kebijakan Golden Visa diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi asing masuk ke Indonesia," tutur Yasonna di lapangan upacara Kemenkumham.
Disamping itu, kedepan akan dirumuskan turunan kebijakan izin tinggal keimigrasian seperti kemudahan proses alih status dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menggairahkan bagi para investor asing.
Yasonna menjelaskan, untuk menyikapi dinamika global diperlukan sumber daya manusia (SDM) dengan keterampilan yang mutakhir dan relevan. Untuk itu, pengembangan SDM menjadi prioritas utama penguatan internal imigrasi di tahun 2024.
Ia mengatakan pengembangan SDM tidak hanya tentang keterampilan, tetapi juga integritas dan loyalitas untuk memberikan yang terbaik bagi pelayanan kepada masyarakat Indonesia.
"Pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa kita memiliki SDM yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan global," ujarnya. (Christo, foto: Zeqi, Ismail)