Bogor - Gayus Halomoan Partahanan Tambunan atau biasa disebut Gayus Tambunan, saat ini tengah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mantan pegawai negeri sipil di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan ini, harus menjalani masa isolasinya di Lapas tersebut, dikarenakan dia telah menyalahgunakan izin menghadiri sidang di Pengadilan Agama Jakarta Utara, 9 September 2015 lalu. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, menyebutkan bahwa saat ini Gayus lebih menderita dibanding saat masih berada di Lapas Sukamiskin.
“Saya lihat di sini, dia justru lebih menderita, saya rasa. Dia sendiri dan blok itu masih kosong. Dia sendiri di situ, dalam ukuran (blok) yang seharusnya bisa (menampung) 108 orang. Dan di dalam blok itu, dia ada ruang isolasi khusus. Jadi dia tidak bergabung,” kata Yasonna di Lapas Gunung Sindur. Di Lapas Gunung Sindur terdapat blok khusus yang memang sengaja dialokasikan khusus untuk bandar-bandar narkoba. “Sekarang Gayus ada di situ, sendiri di ruang isolasi. Pengamanannya sangat ketat, berlapis,” ujar Menkumham, Rabu (14/10/2015).
Mengenai rencana pemindahan Gayus ke Lapas Nusakambangan, Menkumham mengatakan akan melakukan kajian terlebih dahulu. “Benar (ada rencana pemindahan Gayus). Tapi di sini saya lihat, bahkan lebih bagus. Belum tahu, nanti kita pertimbangkan. Kita kaji (Lapas) mana yang membuat dia tidak mengulangi kejahatan seperti kemarin itu,” ujarnya.
Lapas Gunung Sindur merupakan salah satu lapas di Indonesia yang sudah mempunyai pengamanan maksimum (maximum security). “Dengan pengamanan yang baik dan terintegrasi, baik BNN (Badan Narkotika Nasional), Polri, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ikut serta menjaganya. Petugasnya terpilih dan akan dirotasi nanti,” kata Yasonna. “Di dalam, nanti saling bersinergi. Kita akan tempatkan rumah dinas di sini pada petugas-petugas kita,” tambahnya.
Menkumham menilai Lapas Gunung Sindur telah memenuhi syarat sebagai lapas maximum security. “Setelah kami tinjau tadi memang sudah memenuhi syarat dan ini kita harapkan tetap kita evaluasi terus. Dari cctv-nya, alat jammer-nya, dan kita kerjasama dengan Menkominfo bahwa koordinat ini diturunkan frekuensinya sehingga tidak bisa berkomunikasi,” jelas Yasonna.
Sementara itu, Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, mengiyakan bahwa Gayus merasa kesepian di sini. “Ya Pak Gayus bicara di sini dia kesepian, ngga ada teman bicara,” ujarnya. “Ada 1 blok yang diberikan untuk tahanan bandar narkoba, di situ akan kita evaluasi, nanti kita lihat perkembangannya bagaimana,” tutup Budi.
Hadir dalam kunjungan kerja kali ini Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pusat dan Kantor Wilayah, serta pejabat di lingkungan BNN. (Tedy, Ed: TMM, Foto: Asep)
