Medan - Indonesia khususnya Sumatera memiliki keragaman budaya dan sumber daya yang sangat potensial untuk didorong melalui kekayaan intelektual komunal agar mampu bersaing di pasar global. Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly memberikan penghargaan bagi 10 Gubernur di Pulau Sumatera sebagai bentuk apresiasi karena berperan aktif dalam memacu pertumbuhan kreatifitas dan inovasi kekayaan intelektual di daerahnya.
“Pemerintah daerah memiliki peranan yang strategis dan sentral untuk mendorong kekayaan intelektual komunal di daerahnya agar memiliki nilai jual yang tinggi,” kata Yasonna saat membuka acara perdana Roving Seminar Kekayaan Intelektual, Rabu (13/04/22).
Menkumham mengatakan bahwa kedepannya potensi sumber daya dan hasil kekayaan intelektual yang dimiliki suatu daerah akan meningkatkan perekonomian suatu negara. Sumatera sendiri sudah mendaftarkan berbagai jenis kopinya sebagai indikasi geografis. Setelah didaftarkan kekayaan intelektualnya, kopi tersebut menjadi lebih dikenal dan memiliki nilai ekonomi yang baik.
“Kami mendorong pemerintah daerah untuk dapat terus berpartisipasi aktif membangkitkan kesadaran para kreator, inovator, dan pelaku UMKM di daerah untuk mendaftarkan kekayaan intelektual yang mereka miliki,” tegas pria kelahiran Sorkam ini.
Selain peran pemerintah daerah, Menkumham juga mengajak berbagai kementerian dan lembaga saling bersinergi serta berkolaborasi untuk dapat mewujudkan ekosistem Kekayaan Intelektual (KI) yang diharapkan akan menjadi pilar pemulihan ekonomi nasional.
“Dinas umkm daerah dapat membantu dalam marketing, akses perbankan, dan tata cata keuangan sehingga UMKM dapat terlindungi. Kemenparekraf bisa memfasilitasi pemberian promosi dan insentif atas pariwisata berbasis KI dan KI berbasis ekonomi kreatif. Kementan dapat membantu promosi untuk penyediaan data KI Komunal. Sedangkan Kemendagri dapat mendorong Pemda untuk menemukan potensi KI di daerahnya,” tutur Yasonna saat memaparkan sinergi kolaborasi.
Kegiatan pemberian apresiasi bagi seluruh Gubernur di Pulau Sumatera ini dilakukan bersamaan dengan Roving Seminar Kekayaan Intelektual pertama yang diselenggarakan di Hotel JW Marriot Medan dan menghadirkan seluruh elemen masyarakat di Sumatera Utara. Acara yang rencananya akan diselenggarakan di 6 kota ini dilakukan untuk memberikan arahan serta dukungan penuh dalam peningkatan pemahaman berbagai elemen masyarakat di daerah akan pentingnya mendaftarkan kekayaan intelektual.
“Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung dengan kreatifitas. Namun masih banyak yang belum menyadari bahwa ini bisa menjadi nilai ekonomi. Kehadiran kami disini untuk memacu kesadaran pentingnya mendaftarkan pentingnya kekayaan intelektual dan daya saing. Serta mendorong para pelaku kreatif untuk maju dan meningkatkan kreatifitas daerah,” tutup Menkumham.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang turut hadir langsung untuk menerima penghargaan mengatakan bahwa edukasi kekayaan intelektual merupakan hal penting untuk meningkatkan kesadaran para pelaku UMKM atau industri kreatif akan pentingnya mendaftarkan kekayaan intelektual yang mereka miliki sebagai bentuk perlindungan dan peningkatan nilai ekonomi daerah.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Kemenkumham dan DJKI atas diselenggarakannya acara ini. Semoga dengan adanya kegiatan hari ini dapat membuka pikiran para pelaku industri kreatif tentang pentingnya mendaftarkan kekayaan intelektual,” ucap Edy.
Pada kesempatan yang sama, Menkumham Yasonna juga menyerahkan masing-masing satu surat pencatatan Hak Cipta, sertifikat Desain Industri, sertifikat Merek, dan sertifikat Indikasi Geografis. Serta dua surat pencatatan KI Komunal dan sertifikat Paten bagi perwakilan daerah di Sumatera. (Safira, foto: Zeqi, Piki)