Jakarta - Sebanyak enam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) meraih predikat Ramah Anak. Enam unit pelaksana teknis (UPT) yang kesemuanya berbeda pulau ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2021.
Keenam LPKA tersebut adalah LPKA Kelas II Maros, Sulawesi Selatan; LPKA Kelas II Banda Aceh, Aceh; LPKA Kelas I Martapura, Kalimantan Selatan; LPKA Kelas II Ternate, Maluku Utara; LPKA Kelas I Tangerang, Banten; dan LPKA Kelas II Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly memberikan apresiasi atas torehan prestasi yang membanggakan tersebut. Yasonna merasa bangga kepada anak-anak didik di LPKA, yang biasa disebut sebagai anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), yang telah menunjukkan prestasi-prestasi mereka. Berbagai prestasi telah diraih ABH, baik dalam skala daerah maupun nasional.
“Puisi yang disampaikan oleh salah seorang anak (ABH) kita sungguh menggugah. Saya berharap juga anak-anak kami tidak pernah putus semangat, terus memupuk kemampuan dengan belajar secara sungguh-sungguh, dengan tidak pernah berputus asa,” kata Yasonna, Sabtu (17/07/2021) pagi. “Jadikanlah kegiatan ini sebagai wahana untuk menunjukkan prestasi terbaik,” tambahnya.
Kendati sekarang berada di dalam LPKA, kata Yasonna, para ABH harus tetap mempunyai semangat untuk berjuang keras, belajar keras, dan mempunyai harapan di masa depan untuk dapat mengembangkan sesuatu yang berharga demi bangsa dan negara.
“Masih banyak masa depan yang kamu harus raih. Kamu harus mempunyai cita-cita, kamu harus mempunyai semangat untuk bekerja keras, semangat untuk meraih masa depan, semuanya pasti mungkin,” ucap Yasonna yang hadir secara daring di ruang kerjanya, gedung ex. Sentra Mulia, Kuningan, pada “Webinar Mendengar Suara Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak Seluruh Indonesia” yang diselenggarakan Kementerian PPPA.
Namun semua itu berpulang kembali kepada masing-masing ABH. Yasonna berharap para anak didik tersebut agar jangan pernah kalah dengan keadaan saat ini.
“Apa yang kamu hadapi sekarang adalah bagian pelajaran hidup, yang dapat kamu gunakan sebagai cambuk, sebagai pelajaran,” ujar Laoly. “Tunjukkan kepada masyarakat, suatu saat kamu akan menjadi seorang yang berhasil, dan mampu memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati berharap kedepan tak hanya 6 LPKA yang mencapai predikat ramah anak, tetapi seluruh LPKA dapat benar-benar ramah anak. Melalui LPKA yang ramah anak akan memberikan kontribusi yang besar dalam perjalanan menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045.
“Kami seluruh jajaran Kementerian PPPA sangat berterima kasih atas segala daya upaya yang sudah dan akan dilakukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam pemenuhan dan perlindungan bagi ABH dimanapun mereka berada, untuk terus melakukan pendampingan, pembinaan keterampilan, pendidikan, kesehatan, pemenuhan identitas, dan lain-lainnya,” ujarnya.
Bintang berpesan kepada para ABH agar jangan takut untuk menyuarakan pendapatnya, karena bersuara merupakan hak anak. Bintang memandang suara anak adalah penting dan sangat berharga.
“Bunda ingin berpesan kepada kalian untuk tetap semangat, tidak menyerah betapa sulit pun keadaannya. Manfaatkanlah waktu kalian dengan sebaik-baiknya dan isilah dengan kegiatan-kegiatan positif. Asah berbagai keterampilan, kumpulkan berbagai sumber daya, dan rencanakan perjuangan ke depan dengan optimis,” tuturnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Kesehatan; Kementerian Sosial; Kementerian Dalam Negeri;dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (teks dan foto: Tedy)