Jakarta - Anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa. Sehingga negara berkewajiban memenuhi hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi, serta mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Tak terkecuali bagi anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang saat ini mendekam di balik tembok lembaga pembinaan khusus anak (LPKA).
Anak yang karena suatu hal harus berhadapan dengan hukum dan menjalani masa pidana di LPKA, tentu mendapatkan penanganan dan perlakuan yang berbeda. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly mengatakan penanganan ABH disiapkan untuk mereka menjadi generasi yang mampu mengambil pelajaran hidup yang amat berharga bagi kehidupannya.
“Pelaksanaan pemberian pelayanan, perlindungan, pembimbingan, pembinaan, dan pendidikan, serta perawatan yang diberikan saat proses peradilan, serta penempatan anak di LPKA adalah dalam rangka membina anak agar menjadi manusia yang berguna dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri di tengah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” kata Yasonna saat menjadi pembicara pada “Webinar Mendengar Suara Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak Seluruh Indonesia”.
Melalui acara yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini, menkumham berharap agar dalam penerapannya, kepentingan dan perlindungan kepada anak, utamanya kepada ABH, harus dikedepankan.
“Anak harus tetap menjadi central point, mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, identitas, dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan kelak,” ucap Laoly yang hadir secara daring, Sabtu (17/07/2021) pagi, di ruang kerjanya, gedung ex. Sentra Mulia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Sementara itu Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, berharap kegiatan yang dihelat untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2021 ini dapat membawa semangat baru dan bermanfaat bagi semua.
“Sesungguhnya Hari Anak Nasional dirayakan bukan hanya untuk selebrasi semata, tetapi untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya anak-anak kita, akan pentingnya kewajiban kita semua untuk bersatu padu memenuhi hak-hak, dan memberikan perlindungan bagi mereka demi masa depan bangsa yang sejahtera,” ujar Bintang.
Bintang mengaku jajaran Kementerian PPPA siap untuk bersinergi, berkolaborasi, sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki demi memastikan hak anak-anak dapat terpenuhi dan terlindungi sebaik-baiknya.
“Tanamkan dalam diri kalian bahwa kalian merupakan aset bangsa yang berharga,” tutup Bintang.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Kesehatan; Kementerian Sosial; Kementerian Dalam Negeri;dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (Tedy, foto: Strakom)