Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya tokoh pers Jakob Oetama pada Rabu (9/9/2020).
Laoly menyebut kepergian Jakob Oetama bukan hanya kehilangan besar bagi dunia pers nasional, tetapi duka bagi seluruh bangsa secara keseluruhan.
"Saya atas nama seluruh jajaran Kementerian Hukum dan HAM mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Jakob Oetama pada hari ini," kata Yasonna.
"Kepergian Jakob Oetama bukan hanya duka bagi dunia jurnalisme nasional. Tetapi, kita semua kehilangan salah satu tokoh bangsa yang menjadi teladan berkat komitmennya pada kemanusiaan dan ke-Indonesia-an," tuturnya.
Laoly menyebut karya dan peninggalan Jakob Oetama sudah lebih dari cukup untuk menilai kualitas pendiri Kompas Gramedia dan Pemimpin Umum Harian Kompas tersebut.
"Saya mengenal Jakob Oetama lewat karya-karyanya yang begitu kental dengan nilai-nilai kemanusiaan. Energinya seperti tak pernah habis dalam menyuarakan suara yang berdiam di hati rakyat kecil," ucap lelaki 67 tahun tersebut.
"Yang mengagumkan adalah bagimana suara-suara itu bisa disampaikan dengan caranya sendiri sehingga menjadi kritik yang santun untuk membuka mata pemerintah atas keadaan yang dialami rakyat kecil," kata Yasonna.
Sebagaimana diketahui, tokoh pers dan pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama tutup usia hari ini di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, dalam usia 88 tahun.
Jakob Oetama meninggal dunia pada pukul 13.05 WIB setelah sempat dirawat karena mengalami gangguan multiorgan.
Jenazah Jakob Oetama rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (10/9/2020).