Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly mewisuda 108 taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP) dan Politeknik Imigrasi (POLTEKIM) di Gedung Balai Kartini Kamis, 21/12/ 2017. Dalam kesempatan tersebut Menkumham menyampaikan beberapa pesan kepada wisudawan sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas bagi para ahli muda di bidang Pemasyarakatan dan Imigrasi tersebut.
“Selanjutnya prosesi wisuda ini bukan akhir dari sebuah pembelajaran, tetapi justru awal dari pembelajaran yang sesungguhnya. Mengapa saya katakan demikian? Karena setelah wisuda ini, saudara-saudara akan menghadapi pembelajaran tentang Pemasyarakatan dan Keimigrasian sesuai kondisi yang terjadi', tutur Yasonna.
Berikut 6 (enam) pesan Menkumham kepada 58 wisudawan Poltekip yang ditempatkan diseluruh indonesia serta wisudawan Polekim yang ditempatkan di Jabodetabek sebagai kader pemimpin di Kemenkumham sebelum menjalankan tugas :
- Jadilah kader pemimpin Pemasyarakatan dan Imigrasi yang dibanggakan keluarga, organisasi maupun masyarakat;
- Tingkatkan terus keimanan dan ketakwaan saudara sesuai agama masing-masing sebagai benteng pertahanan saudara dalam mengatasi berbagai macam persoalan di dunia kerja;
- Terapkan nilai-nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif sebagai roh dalam bekerja dan berkinerja;
- Sukseskan target-target penting yang menjadi prioritas organisasi untuk diselesaikan;
- Terus kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas untuk hasil yang tuntas dan berkualitas;
- Kuasai substansi teknis dan administratif sebagai bagian dari upaya pencapaian kinerja.
Jadi Menurut Yasonna teori yang didapatkan selama masa kuliah akan diuji coba pada kehidupan nyata. Berbagai persoalan dan permasalahan tentang Pemasyarakatan atau Keimigrasian harus mampu diselesaikan sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan yang emban. Tata nilai birokrasi PASTI yang pernah dipelajari, saatnya sekarang harus diterapkan dan dilaksanakan secara konsisten.
Wisuda ini merupakan awal dari perjalanan karir untuk menapaki karir masih panjang, penuh dinamika, dan sarat dengan tantangan. Tetapi jangan pernah takut, ragu, atau menyerah, karena saudara adalah calon pemimpin yang telah melewati fase pendidikan, pembinaan, dan pelatihan. Sebagai seorang pemimpin perlu memiliki modal awal yakni kompetensi, integritas, karakter pribadi yang unggul dan tangguh, terdepan dalam memberikan motivasi dan keteladanan, karena hal tersebut sangat diperlukan dalam menjawab dan menghadapi tantangan dan tugas-tugas yang semakin berat ke depan demikian Menkumham mengakhiri arahannya. Teguh, Foto: Zeqi).