 |
Gunungsitoli – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Muhammad Jusuf Kalla mengucapkan selamat atas terselenggaranya Sidang Raya Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (SR-PGI) ke-XVI. Saat membuka secara resmi SR-PGI, Wapres mengharapkan dalam SR agar terjadi suatu pembicaraan yang produktif, maju ke depan dengan menjaga harmoni bangsa yang sebaik-baiknya. "Siapapun bangsa ini mempunyai hak, kemampuan, dan kesempatan yang sama untuk menunjukkan diri," ujar Wapres, Selasa (11/11/2014).
Menurut Wapres, tema yang diusung dalam SR kali ini dinilai bersesuaian dengan tujuan pemerintah saat ini. "Tema Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya. Kenapa berbicara samudera? Karena 70% negeri kita ada di samudera. Tepat bila berbicara dalam rangka bagaimana Tuhan mengangkat kita menuju samudera kemakmuran," jelas Wapres di Lapangan Olahraga Desa Siwalubanua II Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
Sementara itu, terkait dengan gaya hidup sederhana yang didengungkan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo beserta Kabinet Kerja, Wapres menyatakan kesederhanaan yang ditunjukkan oleh PGI sebelum pemerintah mengisyaratkan untuk meminta pertemuan-pertemuan jangan di hotel-hotel mewah, PGI sudah melaksanakan dari desa ke desa. "Dari ujung Mamasa (Sulawesi Barat-red) sana sampai ke Gunungsitoli ini merupakan lambang kesederhanaan, lambang pendekatan kepada rakyat," kata Wapres.
Di akhir sambutannya, Wapres mengingatkan kepada seluruh bangsa untuk selalu bersatu dan bekerja bersama-sama. "Kita mengharapkan selalu semua komponen bangsa, semua warga bangsa, marilah kita maju bersama dengan bekerja bersama-sama," ucap Wapres.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna Hamonangan Laoly dalam sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) PGI Pra-SR ke-XVI mengatakan, "Gereja harus berani mendorong seluruh warga bangsa dan Gereja harus bisa berdiri di depan untuk mengingatkan pemimpin-pemimpin bangsa, agar kita selalu setia kepada dasar dimana bangsa ini didirikan."
Melalui SR, Menkumham berharap dapat menghasilkan program-program Gereja yang tidak hanya business as usual, melainkan yang betul-betul melakukan perubahan mental. "Revolusi mental yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, banyak juga terutama dalam kehidupan sehari-hari di dalam bidang pelayanan birokrasi, di dalam bidang pelayanan Gereja, mind set harus kita rubah," tegas Menkumham di Gedung Gereja BNKP Jemaat Yubileum Hilimaziaya Kabupaten Nias Utara, Senin (10/11/2014).
Seperti diutarakan Menkumham, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang berbhinneka. "Marilah kita jadikan kebhinnekaan kita sebagai kekuatan, bukan sebagai perpecahan. Gereja-gereja kita juga, dengan seluruh sinode yang bisa berbeda, dengan seluruh gereja yang mungkin berdasarkan pada sekat-sekat primordialistik, tetapi di dalam Tuhan kita adalah satu dalam kebhinnekaan ini, membuat dan memajukan bangsa ini menjadi bangsa yang besar," tandasnya.
Hadir dalam pembukaan SR-PGI ke-XVI Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Andreas Anangguru Yewangoe. Turut hadir pula Wali Kota Gunungsitoli Martinus Lase, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias Barat Adrianus Aroziduhu Gulo, Bupati Nias Utara Edward Zega, Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi, Anggota DPR RI 2014-2019 dari PDI-P Marinus Gea. (Teks dan Dok: Tedy, Ed: TMM)
