Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), M. Jusuf Kalla, memberikan Anugerah Kekayaan Intelektual (KI) tahun 2016. Berbagai insan yang bergerak di bidang KI seperti inventor, desain industri, hak cipta dan hak terkait, pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional mendapatkan Anugerah KI Nasional. Sedangkan penghargaan dari WIPO diberikan di kategori inventor, keratifitas, perusahaan, dan anak sekolah (schoolchildren).
“Dewasa ini kita berada pada gelombang revolusi industri yang ketiga. Setelah mesin uap, sistim manufacturing, sekarang IT. Gelombang ketiga ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Wapres. IT merubah kehidupan. Jusuf Kalla, yang dikenal dengan inisial JK, memberikan contohnya permainan Pokemon Go. “Game itu merubah cucu saya, yang dulu biasanya di dalam kamar sekarang main ke luar rumah,” tambahnya.
JK menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dapat merubah bangsa Indonesia. Tentu ilmu pengetahuan harus dilindungi dalam berbagai bentuk hukum. Apakah itu perlindungan merek, hak cipta, dan juga intelectual property lainnya. “Tanpa perlindungan orang akan sulit berkembang. Kalau semua dapat ditiru oleh siapa saja, maka kenapa orang mau membuat inovasi? Selain perlindungan, inovator juga perlu mendapat penghargaan,” ujarnya.
Wapres dan Menkumham, Yasonna H. Laoly, memberikan anugerah tersebut secara bergantian di kantor Wapres, Jakarta (18/07/2016). Anugerah dari WIPO diterima oleh Nurul Taufiqu Rochman, dikategori WIPO Medal for Inventor, Mochamad Ridwan Kamil, kategori WIPO Medal for Creativity, PT Bio Farma, kategori WIPO IP Enterprise Trophy, dan Muhammad Rangga Atmaja, kategori WIPO Schoolchildren.
Sebelum memberikan anugerah tersebut, Menkumham dalam laporannya menyatakan bahwa kemampuan intelektual menjadi salah satu aspek yang dapat mendorong pembangunan ekonomi suatu bangsa. “Kemenangan suatu negara dalam perdagangan dunia, sangat ditentukan oleh aspek kemampuan intelektual ini,” kata Yasonna.
Anugerah KI Nasional diberikan kepada Teuku Faisal Fathani dan Noryawati Mulyono sebagai inventor. Anugerah KI Nasional kategori perusahaan diberikan kepada PT Dinamika Anak Muda Nasional (Daniel Mananta), PT GO-JEK, dan The Wali Studio. Kaihatu Thomas Stefanus yang dikenal sebagai pembuat gitar terbaik dunia dengan merek Rick Hanes dan Victor A Dharma Sasmaya mendapatkan Anugerah KI Nasional bagi insan kreatif di bidang desain industri.
Hanung Bramantyo (sutradara), M. Firdaus (pencipta aplikasi), dan Rafi Ridwan (perancang busana cilik), Aryanto Yuniawan (animator), dan Isyana Sarasvati (penyanyi) diganjar Anugerah KI Nasional bidang Hak Cipta dan Hak Terkait. Terakhir Ery Mefri mendapatkan Anugerah KI Nasional bidang Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional.
Penghargaan KI Nasional yang lain juga diberikan kepada Triayu Ratna Dewi, sebagai pengguna aplikasi daring pencatatan Ciptaan (e-hakcipta) dan Benny Mulyawan sebagai pengguna aplikasi daring perpanjangan merek (e-filing KI). Pada kesempatan yang sama, sertifikat Indikasi Geografis diberikan kepada Kopi Robusta Semendo dari Sumatera Selatan, Teh Java Preangaer dari Jawa Barat, Garam Amed dari Bali, dan Jeruk Keprok Gayodari Aceh. Kopi Liberika Rangsang Meranti dari Riau, Lada Hitam dari Lampung, dan Kayu Manis Kerinci dari Jambi.
Pada tempat yang sama, Menkumham menandatangani nota kesepahaman dengan empat rektor universitas, yaitu Rektor Universitas Indonesia, Wakil Rektor Universitas Gajah Mada, Rektor Universitas Padjajaran, dan Rektor Universitas Andalas. Nota kesepahaman itu tentang pelaksanaan Technology & Inovation Support Center (TISC). (TMM Foto: Tedy)