Jakarta - Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) sebagai pusat keunggulan (centre of excellent) memiliki karakter strategis, kolaboratif, berorientasi pada kinerja, proaktif, dan mampu melakukan perbaikan berkelanjutan. Hal ini merupakan pendorong dalam penciptaan nilai tambah dan manfaat dalam kegiatan pengadaan barang/jasa (PBJ) di Indonesia.
Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui UKPBJ senantiasa berupaya membangun sinergi secara proaktif untuk berkolaborasi dengan banyak stakeholder pengadaan di lingkungan internal maupun eksternal Kemenkumham. Hal tersebut tak lepas dari tujuannya mencapai kinerja organisasi yang optimal, sekaligus dalam rangka mewujudkan karakter sebagai pusat keunggulan.
Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Bambang Rantam Sariwanto mengatakan hal ini tidak dapat dijalankan sendiri tanpa adanya dukungan dan tingkat sinergisitas yang baik dari stakeholder yang terkait. “Prinsipnya adalah bagaimana kita harus bersinergi dan berpikir memberikan manfaat bagi Kemenkumham, terutama di era tatanan baru ini,” kata Bambang.
Saat membuka kegiatan Webinar New Normal, New Method! “Kolaborasi Kinerja Pengadaan BAMA yang PASTI”, Bambang mengharapkan melalui forum ini, dapat meningkatkan kolaborasi kinerja dan komitmen kerja untuk mewujudkan organisasi yang berkelas dunia. “Kita harus melakukan hal-hal yang sesuai tatanan normal baru, Covid-19 ini berdampak pada semua proses, termasuk pengadaan barang dan jasa,” ujar Bambang, Kamis (25/06/2020) pagi.
PBJ hendaknya tidak menjadi beban bagi setiap satuan kerja, melainkan menjadi suatu kebutuhan yang harus dilakukan. Untuk itu perlu suatu mekanisme PBJ yang efisien dan tidak mengganggu fungsi utama satuan kerja dalam melakukan pelayanan pada masyarakat. “Tentu dalam kondisi ini, persoalan-persoalan harus dilakukan dengan baik agar pengadaan barang dan jasa berjalan efektif,” jelas Bambang di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Sebelumnya, Haris Sukamto, Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan satu hari dengan dengan peserta kegiatan bertempat di lokasi wilayah masing-masing dalam kondisi dan suasana WFH (work from home) maupun WFO (work from office). Ada pun jumlah peserta webinar ini adalah sebanyak 185 orang
“Penyelenggaraan kegiatan dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kolaborasi serta sinergi dalam memberikan penguatan untuk peningkatan kapasitas pemahaman bagi perangkat UKPBJ, Kepala Satker selaku KPA/PPK dan JFPPBJ selaku Pokja Pemilihan dalam PBJ Pengadaan BAMA di lingkungan Kemenkumham,” urai Haris.
Harapannya, lanjut Haris, melalui penyelenggaraan kegiatan ini dapat terwujudnya pengadaan yang lebih baik lagi, khususnya untuk pengadaan BAMA yang yang setiap tahun dilaksanakan pada lapas dan rutan sesuai dengan kebijakan umum PBJ dan kebijakan internal Kemenkumham cq. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, sehingga memberikan nilai pemanfaatan yang sebesar-besarnya (value for money). (Tedy, Hidayah, Christo)
