Taipei – Dengan semakin banyaknya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Taiwan, mau tidak mau permintaan pelayanan keimigrasian semakin tinggi pula. Taiwan merupakan negara ke tiga tujuan TKI setelah Arab Saudi, dan Malaysia. Total ada 250 ribu TKI yang ada di Taiwan. Terhitung sejak Oktober 2016, permintaan permohonan keimigrasian, terutama paspor merangsek naik, dari semula rata-rata hanya 25 permohonan, kini bisa mencapai 500 permohonan per hari, sedangkan SDM yang terdapat di Bidang Imigrasi KDEI Taipei, hanya delapan orang. Melihat kondisi tersebut, Kepala Bidang Imigrasi Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Herawan Sukoaji, mengambil langkah-langkah guna mengatasi membludaknya permohonan paspor di KDEI Taipei.
Hal yang pertama kali dilakukan oleh Kepala Bidang Imigrasi adalah menganalisa kondisi pelayanan imigrasi di KDEI Taipei, kemudian melaporkan hasil analisa tersebut ke Pimpinan di KDEI Taipei dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, bahwa Imigrasi KDEI Taipei kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas pendukung lainnya seperti Server dan Mesin Cetak. Pada saat tiba (November 2016) kondisi Server hanya terdapat satu, untuk dua pelayanan, yaitu Pelayanan Paspor, dan Visa. Kemudian mesin cetak pasporpun masih satu, sehingga masih dibutuhkan satu lagi untuk percepatan proses cetak.
Melihat konidis tersebut, Ditjen Imigrasi kemudian memberikan respon dengan mengirimkan fasilitas yang dibutuhkan dan petugas perbantuan pelaksana teknis sejak Novemver 2016 sampai dengan saat ini. Fasilitas pendukung saat ini dirasakan sudah lengkap, namun ketersediaan SDM masih dirasakan belum cukup untuk mengimbangi pelayanan yang meningkat. "Tambahan petugas Perbantuan dari Ditjenim (Ditjen Imigrasi) ini sangat membantu kami," kata Sukoaji saat ditemui di KDEI Taipei, Taipei, Jumat (19/05/2017)
Selain itu, Sukoaji melakukan inovasi dengan memberikan kuota pelayanan paspor setiap harinya. Pada awalnya pelayanan imigrasi dikuotakan 100 permohonan per hari, sekarang telah dimaksimalkan lagi menjadi 250 permohonan per hari. "Kami menilai harus ada kepastian dalam memberikan pelayanan, sesuai dengan moto kita, PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif), sehingga kita bisa tahu kapan paspor akan selesai,” tandas alumni Pendidikan Teknis Keimigrasian (PTK) 24 ini.
Akan tetapi bagi pemohon yang tidak tahu dan sudah jauh-jauh datang ke KDEI untuk mengurus pelayanan imigrasi, tetap akan dilayani meskipun melebihi dari kuota yang telah ditetapkan. “Kita juga terima kok kalau ada orang yang datang sendiri, tiba-tiba, karena gak paham dengan adanya kuota, kita tetep layani selama masih ada petugas kita, sampai bener-bener kantor ini tutup, baru gak ada lagi penerimaan permohonan,” tutur Sukoaji yang menjabat sebagai Kepala Bidang Imigrasi KDEI Taipei sejak November 2016.
Tidak hanya itu, Sukoaji bersama Tim di KDEI Taipei juga melakukan inovasi dengan melibatkan mahasiswa Indonesia untuk membantu proses pelayanan imigrasi di KDEI Taipei. Para mahasiswa tersebut diangkat menjadi pegawai honorer. "Mereka masuk kerja ketika tidak ada jadwal kuliah,” jelas Sukoaji.
Memang pelayanan paspor belum sesuai dengan SOP yang empat hari kerja, akan tetapi bukan berarti petugas di Bidang Imigrasi KDEI Taipei tidak berkinerja secara optimal. “Pegawai Imigrasi KDEI Taipei terus memberikan yang terbaik dalam memberikan pelayanan, bahkan hingga larut malam terus bekerja, namun karena permohonan yang masuk begitu banyak, sehingga target empat hari pelayanan paspor selesai belum dapat dipenuhi,” ucap Sukoaji.
Bahkan, lanjut Sukoaji, kondisi saat ini (31 Mei 2017), Paspor yang telah dijadwalkan selesai sampai dengan tanggal 04 Juli 2017, sudah semuanya selesai diterbitkan dan tinggal diambil oleh pemohon. “Pemohon juga dapat melihat informasi paspor yang sudah selesai melalui website: www.kdei-taipei.org pada Informasi Bidang Imigrasi. Total paspor yang sudah dapat diambil saat ini sebanyak 3800 Paspor. Ini semua berkat kerja keras tim di Imigrasi KDEI Taipei,” papar Sukoaji.
Kerja keras Sukoaji dan jajaran berbuah manis, salah satu TKI memberikan testimoni yang sangat positif mengenai pelayanan imigrasi KDEI Taipei di media sosial. Hal ini menjadi bukti, bahwa Bidang Imigrasi KDEI Taipei terus berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada warga negara Indonesia yang ada di Taiwan. (Zaka)