Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly, menyerukan bahwa tahun 2016 benar-benar menjadi tahun kita untuk berprestasi secara PASTI. Hal tersebut disampaikan Menkumham kepada Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, pada kegiatan Rapat Kerja (Raker) Evaluasi Capaian Kinerja Kemenkumham Tahun 2016.
Menkumham mengatakan, dalam semangat kebersamaan, kita bulatkan tekad untuk segera memacu/running fast dengan speeding up our activities, guna mencapai target-target yang kita susun dengan melakukan berbagai inovasi, sehingga menghasilkan high performance. “Bukan dengan kecepatan yang asal cepat, yang membahayakan atau menabrak, tetapi kecepatan yang baik, yang tidak berbenturan dengan peraturan yang berlaku,” tandas Menkumham di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (21/02/2016).
Jika tahun 2014 sebagai tahun konsolidasi, dan tahun 2015 disebut dengan tahun resolusi dan internalisasi tata nilai Kami Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif (PASTI), maka pada tahun 2016 ini saatnya kita melakukan aktivasi Kami PASTI untuk prestasi yang tinggi. “Aktivasi Kami PASTI bermakna pada gerakan percepatan dan pembaharuan secara terarah dan terukur,” kata Yasonna.
Lebih lanjut Menkumham mengajak para peserta raker untuk berlomba-lomba berikan yang terbaik dengan melakukan inovasi, sinergi, dan optimalisasi sumber daya yang ada. “Tanpa inovasi kita berarti berhenti. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, yang penting action, berikan kreatifitas untuk memacu kinerja,” ujar Menkumham.
Selain itu Menkumham kembali mengingatkan kepada para pejabat di lingkungan Kemenkumham untuk menjadi leader, bukan sebagai bos. “Pemimpin harus memberikan contoh yang baik, selalu meningkatkan kapasitas/kemampuan diri. Terlebih kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maka bahasa asing harus kita kuasai,” jelas Yasonna.
Menkumham juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah mensukseskan kegiatan penyuluhan hukum serentak (Luhkumtak) tahun 2016 dan mendapat apresiasi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). “Ada pepatah mengatakan, kemajuan suatu negara diukur dari kesadaran hukum masyarakat di negara tersebut. Penyuluhan adalah langkah awal, kita jangan terlena, masih ada catatan permasalahan yang harus segera ditunaikan,” ucap Menkumham.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham Bambang Rantam dalam laporannya menyatakan, bahwa kegiatan Raker Evaluasi Capaian Kinerja Kemenkumham Tahun 2016 dilakukan untuk melihat realisasi antara harapan dengan kenyataan, sebagai cermin untuk mengetahui ketidaksempurnaan. “Dengan demikian kita dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan,” kata Bambang.
Selain itu, raker bertujuan untuk melakukan upaya optimalisasi pada tahun berjalan, serta menetapkan proyeksi pada tahun yang akan datang. “Raker juga sebagai upaya dan komitmen jajaran Kemenkumham untuk mensukseskan dan mewujudkan ‘Kemanfaatan Hukum yang berke-PASTI-an’ yang telah dicanangkan Bapak Menkumham sebagai tema kerja dan berkinerja pada tahun 2016,” tandas Bambang Rantam. (Zaka, ed: Ruby. Foto: Dudi. Vid: Zeqi).