Karawang - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly tengah berduka. Sosok lelaki tangguh ini tengah diuji setelah istri tercintanya, Elisye Widya Ketaren, meninggal dunia. Sabtu (12/06/2021) ini di San Diego Hills Memorial Park Karawang, almarhumah Elisye akan beristirahat untuk selamanya.
Yasonna mengakui, dalam beberapa hari terakhir ini dirinya sulit untuk mengontrol emosi. Terlebih melihat Elisye yang tampak selalu kesakitan setelah melakukan kemoterapi pasca pengobatan di sebuah rumah sakit (RS) di Penang, Malaysia.
Perasaan Yasonna semakin bimbang kala ia mendapat firasat akan kepergian wanita yang telah mendampingi hidupnya selama 42 tahun ini.
“Ketika dia (Elisye) mengatakan, kalau kamu pergi-pergi, terus saya meninggal, kamu tidak lihat (saya) lagi,” ucap Laoly. “Pertanyaan ini berat, rupanya dia sudah tahu umurnya tidak lama lagi dan ingin selalu bersama saya dan anak-anak, melihatnya dari dekat,” tambah kakek enam orang cucu ini sedih.
“Saya katakan kepada dia, saya ini tangguh, bersepeda 50-100 kilometer saya bisa, menembak dengan jarak 600 meter juga saya mampu,” kata Yasonna di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/06/2021) pagi. “(Namun) sangat berat sekali, satu malam saya tidak bersamanya,” tambah Yasonna sambil menahan isak tangis.
Penyakit yang diderita Elisye cukup berat. Selama 10 hari ia dirawat di RS di Penang. Atas saran dokter, Elisye direkomendasikan untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta, supaya lebih dekat dengan keluarga.
"Dia perlu dukungan keluarga, berada di tengah-tengah keluarga, karena dukungan psikologis keluarga sangat penting," ujar Yasonna.
Elisye dirawat selama 41 hari di RS Medistra, Tebet. Sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir hari Kamis (10/6/2021) kemarin pukul 15.25 WIB. Elisye meninggalkan empat orang anak, dua orang menantu, dan enam orang cucu.
Di San Diego Hills Memorial Park Karawang, atas nama pribadi dan keluarga, Yasonna mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman dan kerabat yang telah menyatakan belasungkawa, sekaligus memberi penghiburan kepada keluarga yang berduka.
“(Ini) berat, tapi kami percaya, seperti yang dikatakan firman Tuhan bahwa barang siapa yang meninggal di dalam Kristus, akan ditempatkan bersama-sama Dia," kata Yasonna.
"Kalau ada seandainya di antara bapak ibu ada kekhilafan dari istri saya, ada yang melukai hati bapak ibu semua, mohon kiranya dimaafkan," ucap Yasonna lirih. "Kami mohon untuk terus menguatkan kami dengan doa, untuk melalui masa-masa sulit. Terima kasih," tutupnya.
Hadir mendampingi dalam rangkaian kegiatan ini keluarga inti dari Yasonna, yakni anak-anaknya Fransiska Putri Askari Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly, dan Jonathan Romy Laoly. Sementara Novrida Isabella Laoly tengah berada di Perth, Australia.
Hadir pula Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), sejumlah pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemenkumham, serta rekan dan sahabat almarhumah.