Jakarta - Untuk pelayanan Keimigrasian yang lebih baik di tahun 2018 ini Direktorat Jenderal Imigrasi bertekad mencanangkan imigrasi yang SMILE, yang berarti Simpatik, Mumpuni, Integritas, Lugas dan Empati. Hal ini dilakukan Ditjen Imigrasi untuk mendukung program Nawacita pemerintahan Presiden Jokowi.
Untuk itu Menteri Hukum dan dan HAM, Yasonna Laoly mengingatkan kepada jajaran keimigrasian untuk terus berinovasi dengan berpikir out of the box, "Cobalah berpikir out of the box dengan tetap mengedepankan nilai-nilai integritas dan akuntabilitas”, tukasnya dihadapan peserta apel pagi dalam rangka Hari Ulang Tahun Imigrasi atau disebut Hari Bhakti Imigrasi(26/1).
Mengapa harus berfikir out of the box, Menurut Yasonna, karena kita terkadang lupa bahwa seorang ASN tugasnya adalah melayani masyarakat dan bukan untuk dilayani masyarakat.
Pada apel di Jumat pagi ini pula Menkumham memberikan penghargaan kepada para pegawai berprestasi dan para stakeholder yang mendukung kinerja kimigrasian, termasuk media massa yang telah berjasa menyebarkan informasi positif tentang layanan keimigrasian selama ini.
Dengan imigrasi yang SMILE, Dirjen Imigrasi, Ronni F. Sompie memaparkan restrukturisasi Sistem Informasi dan Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) menjadi program unggulan. Peremajaan SIMKIM, terang Sompie, dilakukan setelah diluncurkan pertama kali pada 2008. Inovasi-inovasi yang telah dilakukan, termasuk izin tinggal online serta antrean online permohonan paspor juga turut mendukung capaian kinerja Ditjen Imigrasi dalam pelayanan publik.
Apel pagi yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Bhakti Imigrasi ke-68 ini juga berhasil melakukan kerja sama dengan PT. Pos agar pengiriman paspor ke pemohon menjadi akurat guna menghindari pemohon fiktif yang saat ini mengganggu program kerja e gov imigrasi. (bowo foto: Zeqi)