Jakarta – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 71, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di seluruh Indonesia menciptakan dua rekor. Dengan mengenakan busana tradisional, sekitar 150 ribu WBP secara serentak menyanyikan lagu nasional Hari Merdeka, dan lomba terompah panjang melalui aplikasi zoom secara live, yang terkoneksi dengan lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan negara (rutan), dan lembaga pembinaan khusus anaka (LPKA) di seluruh Indonesia.
Saat menyanyikan lagu Hari Merdeka ini menjadi lebih spesial, karena yang bertindak sebagai konduktor adalah Addie M.S., pendiri Twilite Orchestra. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly yang menyaksikan secara langsung di Lapas Narkotika Cipinang mengatakan, sebagai generasi penerus kita wajib dan harus mengisi kemerdekaan ini agar menjadi kebanggaan kepada para pendahulu kita, para founding fathers kita. “Kegiatan ini menjadi sarana untuk memupuk rasa cinta tanah air, dengan melestarikan budaya bangsa melalui olahraga tradisional yang merupakan hasil dari budaya kita,” ujar Laoly di lapangan Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta, Senin (15/08/2016).
Menkumham menyerukan kepada para warga binaan yang akan bertanding agar bertanding dengan penuh semangat dan sportif. “Menjadi menang adalah tujuan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memenangkan pertandingan itu. Kalau kamu memenangakan itu secara sportif, itu lebih berarti dari sebuah arti kemenangan. Raih prestasi setingginya, jadikan kegiatan ini sebagai wahana untuk menunjukan preastasi terbaik saudara. Capailah semua prestasi, tetap menjaga semangat kebersamaan dan persaudaraan,” tandas Yasonna.
Lebih lanjut Menkumham berpesan, tidak ada prestasi dan karya besar yang lahir begitu saja, semua dicapai melalui proses kerja keras, tekun, tabah, terus menerus dari hal kecil dan sederhana. “Oleh karena itu, manfaatkan dan ubahlah tantangan menjadi peluang sekecil apapun itu, dan niscaya kamu dapat meningkatkan kualitas dirimu dengan baik,” ucap Menkumham.
Di akhir sambutannya, Menkumham mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia, Direktur Jenderal (Dirjen) Permasyarakatan, Sekretaris Jenderal, dan seluruh jajaran atas upayanya melakukan kegiatan ini. “Kegiatan ini kita jadikan sebagai pembangkit semangat persatuan, semangat nasionalisme yang dijewantahkan sebagai semangat gotong royong, yang tidak lain dari ciri dan budaya bangsa kita,” tutup Yasonna.
Selanjutnya Ketua Dewan Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana mengatakan, mendengar pidato Menkumham yang sedemikian emosional, menunjukan kecintaan Menkumham kepada pada warga binaan. “Hari ini harkat dan martabat para warga lapas Indonesia telah dijunjung tinggi, anda adalah Rakyat Indonesia. Seluruh dunia harus berpaling ke Indonesia untuk melihat bagaimana memperlakukan para warga lapas sebagai manusia yang memiliki hak yang sama dengan warga yang lainya. Merdeka !” kata Jaya.
Sesuai dengan asas kemanusiaan adil dan beradab, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, maka dengan sangat menyesal kami tidak bisa menyetujui ajuan rekor ini sebagai rekor indonesia. “Setelah saya menyaksikan apa yang terjadi disini, ini bukan rekor Indonesia dan bukan rekor nasional, tetapi Rekor Dunia,” ucap Jaya Suprana diiringi dengan gemuruh sorak-sorai peserta yang hadir di Lapas Narkotika Cipinang. (Zaka. Ed: TMM. Foto: Zeqi. Video: Windy)