Jakarta - Berada di balik kerasnya hidup dalam jeruji besi tak mesti mengurung kreatifitas seorang narapidana. Bahkan, dari dalam bui itulah mampu muncul produk-produk berkualitas eksport yang sanggup menembus level dunia. Tak percaya, tengoklah Pameran Produk Unggulan Narapidana Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai hari ini hingga tiga hari kedepan di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jakarta.
Produk narapidana Indonesia berkualitas eksport banyak menghujam pasar global, seperti diantaranya celana boxer di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Cipinang, bola di Lapas Klas I Cirebon, serta sepatu dan sarung softball di Lapas Klas II A Ambarawa. “Kita harapkan melalui (produk) ini ada pihak ketiga yang bisa membantu kita. Karena kalau dari APBN saja kita tidak sanggup,” ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, usai membuka pameran.
Dari hasil kerajinan ini, lanjut Menkumham, para narapidana tersebut akan mendapat hasil upah dari yang mereka kerjakan, dan itu disimpan sebagai tabungan. “(Tabungan disimpan) hingga mereka keluar (tahanan) nanti, ataupun dikirimkan kepada istri. Jadi dia (narapidana) bisa menghasilkan sesuatu. Dia bangga,” jelas Menkumham.
Menkumham pun menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang diikuti oleh 33 Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham dan 5 mitra kerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ini. “Kita menyadari bahwa kreatifitas narapidana hendaknya tidak boleh dipandang sebelah mata, karena saat ini produk narapidana sudah mampu bersaing dengan produk di luar (negeri),” ucap Yasonna, Selasa (19/4/2016).
Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan bahwa kerja sama yang sudah berjalan selama empat tahun ini harus diarahkan ke arah yang positif. “Bagaimana kita dapat menimbulkan nilai tambah, yaitu dengan menciptakan kreatifitas, inovasi, yang menghasilkan produk yang mempunyai daya saing yang kuat,” kata Saleh. “Beberapa produk ini tidak hanya untuk dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga dipasarkan di luar negeri. Tentu ke depannya kita akan terus mengundang pihak ketiga bagaimana agar ini betul-betul dapat untuk bersaing di pasar-pasar global,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan Kusmiantha Dusak, menyatakan maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini antara lain untuk melakukan promosi, sosialisasi, dan pemasaran program pembinaan kegiatan kerja warga binaan pemasyarakatan di lapas. “Kemudian meningkatkan motivasi jiwa wirausaha bagi petugas pemasyarakatan, dan meningkatkan kerja sama dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembinaan narapidana,” ucapnya.
Pameran Produk Unggulan Narapidana Tahun 2016 tahun ini bertemakan “Kreativitas Tanpa Batas Meski Tempat Terbatas”. Berlangsung sejak tanggal 19 s.d. 22 April 2016, kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu rangkaian memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-52. Hadir dalam pembukaan pameran pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemenkumham dan Kemenperin. (Tedy, Ed: TMM, Foto: Zeqi, Video: Windi)