Depok - Politeknik Ilmu Pemasyarakatan menjadi tuan rumah dalam rangka Festival Seni Nusantara 2019 yang mengangkat tema "Care Of Archipelago" yang berarti Peduli Nusantara dengan diikuti oleh 26 Sekolah Kedinasan se-Indonesia selama 2 hari yang bertempat di BPSDM Hukum dan HAM Gandul, Cinere. (31/10). Pada Festival ini diadakan 9 perlombaan dan 1 lomba Mars dari masing-masing sekolah kedinasan.
Dalam sambutan Direktur Polteknik Pemasyarakatan Rachmayanti menyampaikan selamat datang kepada seluruh kontingen. Festival Seni Nusantara adalah even tahunan yang diselenggarakan FMKI untuk senantiasa melestarikan Budaya Indonesia. "Festival Seni Nusantara adalah sebuah kompetisi tingkat nasional yang mempertandingkan beberapa cabang seni yang diikuti oleh Perguruan Tinggi Kedinasan yang ada di Indonesia" Ucap Rachmayanti.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali persahabatan antar perguruan tinggi kedinasan, meningkatkan daya kreatifitas dan semangat sportivitas antar mahasiswa/I, taruna/I, dan praja Perguruan Tinggi Kedinasan.
Dalam sambutan Plt. Kepala BPSDM Mien Usihen menyatakan Festival Seni ini mengangkat Kebudayaan yang merupakan sebuah struktur dasar yang menunjukkan kepribadian sebuah bangsa. "Kebudayaan merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus dimiliki oleh sebuah bangsa untuk mempertahankan eksistensinya. Sebagai titik filtrasi budaya, kebudayaan harus memiliki dasar yang kuat agar segala bentuk penyaring dapat diterima dengan baik" Ucap Mien.
Selain itu Mien juga berharap pada era Revolusi Industri 4.0 perkembangan teknologi dan informasi pemuda khususnya Mahasiswa, Taruna dan Praja Perguruan Tinggi Kedinasan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang besar untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. "Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa” lanjut Mien.
Mien pun berharap dengan dilaksanakanya Festival Seni Nusantara (FSN) Tahun 2019 ini dapat merubah “mindset” semua untuk senantiasa memberikan perhatian terhadap keberlangsungan seni dan budaya bangsa Indonesia agar dapat membangunan karakter bangsa yang kuat dan maju sebagai modal untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang.(Asep, Yatno)
