Jakarta – Dalam sebuah organisasi yang dinamis, tour of duty maupun tour of area adalah hal yang biasa terjadi. Terlebih dinamika global, dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan pasar bebas dunia, para pimpinan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) harus mampu melakukan inovasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sesuai instruksi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Loly, kita diminta untuk segera melakukan percepatan aksi.
“Intinya ‘action’, segera selesaikan beberapa permasalahan yang cukup urgent dan membutuhkan penanganan cepat dan tepat,” Ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto pada Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Pimpinan Tinggi Pratama dan Serah Terima Jabatan di Lingkungan Kemenkumham, di Gedung Sekretariat Jenderal (Setjen), Selasa (01/03/2016).
Selain itu, Sekjen juga berpesan kepada seluruh pejabat yang baru dilantik, dan melakukan serah terima jabatan untuk melakukan beberapa hal. Pertama, Segera lakukan konsolidasi dengan jajaran, untuk merealisasikan kegiatan yang telah direncanakan. “Sehingga berimplikasi kepada peningkatan kualitas layanan kepada publik. Sekaligus merealisasikan anggaran secara efektif dan efisien,” ujar Bambang.
Ke dua, lanjut Sekjen, pejabat pratama Sebagai pimpinan yang memiliki posisi cukup strategis, harus bisa menjadi jembatan penghubung antara pengambil kebijakan dan pelaksana. “Melalui kreatifitas, inovasi, dan optimalisai setiap potensi diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi,” jelas Sekjen.
Khusus Jajaran Pemasyarakatan, segera lakukan instruksi pimpinan, khususnya dalam penanganan narkoba. “langkah-langkah strategis perlu segera dilakukan, libatkan seluruh jajaran dengan meningkatkan koordinasi, lakukan terobosan baru, meminimalisir interaksi antara WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) dengan pegawai, dan sebagainya,” tandas Bambang.
Menurut Sekjen, dirinya yakin banyak ide-ide cemerlang yang dapat diimplementasikan dari setiap pimpinan. “Hal ini sebagai pengejawentahan nawacita, yaitu menghadirkan negara yang bekerja,” ucap Sekjen.
Kemudian yang ke tiga, kembangkan terus semangat membangun jaringan kerja dengan para stakeholder. “Tingkatkan komunikasi yang efektif, dan kuatkan peran sebagai negosiator, sehingga akan mempermudah saudara dalam melaksanakan tugas di bidang pembangunan Hukum dan HAM,” kata Bambang.
Ke empat, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi, yang menyatakan bahwa gubernur sebagai wakil pemerintah memiliki wewenang untuk melantik kepala instansi vertikal dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang ditugaskan di wilayah provinsi yang bersangkutan, maka setibanya di wilayah, segera lapor kepada gubernur di wilayahnya masing-masing.
“Setibanya saudara di wilayah, saya perintahkan untuk segera melapor kepada gubernur di wilayahnya masing-masing, guna mendapatkan arahan terkait pelaksanaan peraturan pemerintah dimaksud (PP No. 19 Tahun 2010), serta konsolidasikan pelaksanaan tugas dan fungsi dengan memperhatikan potensi daerah di mana saudara ditugaskan. Tampilkan kinerja yang tidak hanya indah dilihat, tetapi juga dapat dinikmati kemanfaatannya oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tandas Sekjen.
Dan yang terakhir, sesuai instruksi Menkumham terkait penetapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), serta peningkatan indeks baik kepuasan masyarakat maupun persepsi anti korupsi harus segera dilaksanakan. “ Dan yang tidak kalah penting adalah pencatatan atas semua aktivitas yang berimplikasi dengan anggaran negara harus secara akuntabel, sehingga mendapatkan opini laporan keuangan yang WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dapat diwujudkan,” ujar Bambang.
Waktu tidak mungkin menunggu, kesempatan tidak mungkin berulang, manfaatkan setiap waktu dan kesempatan yang diberikan kepada kita dengan penuh tanggung jawab. “Setiap pengabdian akan ada masa berakhirnya, dan sebaik-baik yang ditinggalkan adalah pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini. Jadikan hari esok lebih baik dari hari ini,” tandas Bambang. (Zaka. Ed: TMM. Foto: Windy)