Jakarta - Ngabuburit atau mengisi waktu disaat menjelang berbuka puasa merupakan suatu hal yang biasa dilakukan masyarakat di bulan suci Ramadhan. Tempatnya pun bisa dilakukan dimana saja. Mulai dari mall, restoran, tempat wisata, taman, hingga bandar udara (bandara). Bandara? Ya, seperti yang dilakukan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, sore ini (24/6/2016).
Matahari hampir beranjak pulang ke peraduan ketika rombongan Menkumham beserta beberapa pimpinan tinggi madya dan pratama menyambangi Terminal 3 Ultimate (T3U) di Bandara Soekarno-Hatta. Ditemani Director of Airport Services and Facility PT. Angkasa Pura II, Ituk Herarindri, Yasonna beserta rombongan berjalan pelan menyusuri international gate.
Kedatangannya kesana sore itu dalam rangka mengecek perkembangan pembangunan tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) yang saat ini masih dalam tahap perampungan. TPI merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki T3U didalam melayani warga negara Indonesia yang baru datang dari luar negeri, maupun warga negara asing yang datang berkunjung ke Indonesia. Menkumham juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. Angkasa Pura II yang telah bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta, khususnya didalam pengelolaan TPI.
Sekilas mengenai T3U, seperti yang dikatakan Ituk, merupakan terminal di Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki teknologi paling canggih. Bahkan digadang-gadang menyaingi Bandara Changi di Singapura. Terminal yang memiliki luas total 422.804 meter persegi ini bisa menampung hingga 25 juta penumpang per tahun.
Memiliki international dan domestic gates masing-masing sebanyak 10 dan 18 gerbang, terminal ini mempunyai 44 garbarata yang siap memanjakan penumpangnya. Ituk mengatakan, setidaknya ada enam fasilitas teknologi yang diimplentasikan di T3U. Pertama, baggage handling system (BHS) level 5 yang bisa mendeteksi bahan peledak atau bom. Berikutnya, terminal ini juga dilengkapi dengan airport security system (ASS) yang berfungsi untuk mendeteksi wajah penumpang dan pengunjung bandara, yang masuk dalam pantauan daftar pencarian orang (DPO) pihak berwajib.
Ketiga, terminal ini juga telah menerapkan teknologi Intelligence Building Management System (IBMS). Teknologi ini dapat mengatur pengeluaran air dan penggunaan daya listrik sesuai dengan prinsip eco green. Kemudian, rain water system yang dapat mengolah air hujan untuk digunakan kembali sebagai air bersih. Kelima, recycle water system yang berfungsi untuk mendaur ulang air toilet sehingga dapat menghemat air.
Yang terakhir ialah teknologi pencahayaan yang dapat menyesuaikan terang dan redupnya lampu sesuai dengan kondisi cuaca. Selain itu, di terminal ini juga akan ditampilkan karya dan pameran seni dari beberapa seniman terkenal tanah air.
Tak terasa matahari pun mulai berangsur pergi ke ufuk barat. Setelah puas berkunjung ke 'wajah baru' Bandara Soekarno-Hatta, Menkumham beserta rombongan pun bergegas meninggalkan T3U untuk menuju Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta. Disana, agenda berikutnya telah menanti yaitu kegiatan Safari Ramadhan sebagai wadah untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi menjalin silaturahim. (Teks dan Foto: Tedy)