Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna Hamonangan Laoly menyatakan kesiapan untuk membantu Pemerintah Myanmar dalam mengatasi pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia. “Kami dapat bekerja sama dengan Pemerintah Myanmar,” terang Laoly saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Persatuan Myanmar untuk RI H.E. Mrs. Ei Ei Khin Aye di ruang kerjanya pada Senin (17/12/2018).
“Kami peduli dengan masalah Rohingya ini,” ujar Menkumham. Disampaikan juga bahwa Kemenkumham sangat terbuka untuk berdiskusi dengan Pemerintah Myanmar dalam mencari solusi atas permasalahan ini. Sebagai informasi, 20 WN Myanmar etnis Rohingya masuk ke wilayah Indonesia melalui perairan Aceh Timur pada awal Desember 2018. Alasan mereka adalah untuk mencari keselamatan dan keamanan. Dalam hal ini, Kantor Imigrasi Kelas II Langsa telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan LSM setempat untuk mengatasi para pengungsi tersebut.
Selain permasalahan pengungsi, Menkumham dan Dubes Myanmar juga membahas mengenai WN Myanmar yang masuk ke Indonesia secara ilegal. “Kami datang kesini untuk memfasilitasi proses pemulangan para tahanan,” ucap Ei Ei Khin Aye. “Pemerintah Myanmar juga sedang membangun infrastruktur yang disiapkan untuk mereka,” sambungnya.
Turut disampaikan dalam kunjungan singkat tersebut, bahwasanya masalah penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) pun marak terjadi di kedua negara. Menkumham secara tegas menerangkan, Pemerintah Indonesia mempunyai peraturan dan kebijakan yang ketat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bahkan lanjutnya, jika ada kapal penangkap ikan ilegal melewati wilayah Indonesia, akan ditindak keras dengan cara menenggelamkan kapal tersebut. “Namun ada juga kasus dimana nelayan tradisional secara tidak sengaja masuk ke wilayah perairan negara lain karena ketidaktahuan,” imbuh Linggawaty selaku Penasehat Menkumham.
Hadir mendampingi Menkumham, Penasehat Linggawaty Hakim, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F. Sompie dan Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Ajub Suratman. Sementara Dubes Myanmar didampingi oleh Second Secretary Ms. Nyein Ei Phyu. (Rena, foto: Zq)