Depok – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly, menyerukan kepada seluruh petugas imigrasi untuk melakukan penegakan hukum dengan mengedepankan sopan santun. Hal tersebut disampaikan Menkumham setelah mendengar laporan adanya oknum petugas yang berkelakuan kurang baik kepada warga asing.
“Bapak Presiden mengingatkan kita untuk benar-benar tetap melakukan pengawasan tetapi tetap dengan cara-cara yang baik,” ujar Yasonna saat memberikan sambutan dalam kegiatan Safari Ramadhan Menkumham Tahun 2016 di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Depok, Selasa (28/06/2016).
Menurut Menkumham, penegakan hukum tetap kita lakukan, tetapi harus dengan wajah yang baik, harus dengan tetap mengedepankan sopan santun yang baik. “Tidak perlu main gertak, tidak perlu dengan kekerasan, tidak perlu dengan main ancam-mengancam,” tandas Menkumham.
Lebih lanjut Menkumham mengatakan, kita tidak mentoleransi perbuatan melanggar hukum dari orang asing, tetapi kalau boleh kita lakukan step-step yang baik sebelum melakukan tindakan-tindakan yang mengingatkan dan lain-lain. Pendekatan yang baik harus tetap kita lakukan dengan baik, dan tetap menjaga kedaulatan negara kita sebagai negara hukum, sebagai negara Republik Indonesia. “Kita bisa menegakkan hukum dengan wajah yang baik, tidak dengan wajah yang sangar,” ujar Yasonna.
Selain itu, Menkumham berharap kepada seluruh pejabat dan pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk melakukan terobosan-terobosan kreatif. Banyak hal yang belum kita lakukan, mungkin belum kita pikirkan. Kreatifitas perlu melihat dinamika dalam pelayanan kita, persoalan yang ada di wilayah kita, masing-masing Unit Pelayanan Teknis (UPT) mungkin membutuhkan pelayanan yang berbeda, metode yang berbeda .Untuk itu setiap jajaran dibutuhkan kreatifitas untuk memperbaiki pelayanan.
“Mari kita berlomba-lomba untuk meningkatkan pelayanan. Sehingga apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden untuk memberikan yang terbaik, memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat menjadi hal nyata yang dapat kita lakukan.” Tandas Menkumham.
Menkumham percaya apabila seluruh jajaran betul-betul secara sungguh-sungguh dan mengimani ajaran agamanya, pastilah kita memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini. “Saya percara dan yakin kita akan jauh lebih baik lagi dengan bekerja sama dan mendorong masing-masing jajaran untuk bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan-pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab,” ujar Yasonna.
Selanjutnya Menkumham menjelaskan, jika sebelumnya kita punya pelayanan Early Morning Service di Kanim daerah Jakarta, sekarang sedang kita pikirkan sunset service. Jadi sudah terbenam matahari kita tetap memberikan pelayanan imigrasi. “Beberapa tempat di Jakarta, seperti di Jakarta Barat, orang-orang yang masyarakatnya rutin pagi-pagi sudah harus buka toko dari Shubuh, maka kita layani di malam hari,” jelas Yasonna.
Di akhir sambutannya, Menkumham mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ddan berterima kasih kepada seluruh jajaran di Kemenkumham atas diberikannya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta mengingatkan untuk tetap menyelesaikan laporan keuangan secara tepat waktu dan akuntabel berbasis akrual.
“Memang tidak mudah melakukan pengelolaan keuangan negara dengan tugas fungsi yang heterogen yang menjadi tanggung jawab Kemenkumham. Tetapi laporan keuangan sudah menjadi tanggung jawab kita, yang sama-sama harus kita jaga, pelihara, dan kita amankan. Kami berharap agar opini WTP dapat dipertahankan di tahun ini, dengan diikuti peningkatan kualitas pelayanan publik, penggunaan anggaran, dan pengelolaan penerimaan negara,” tandas Menkumham.
Pada kesempatan yang sama, Menkumham beserta Pimpinan Tinggi Madya memberikan santunan kepada anak yatim, dan pembubuhan tanda tangan peresmian Musholla Al-Ikhlas di Kanim Depok oleh Sekretaris Jenderal Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto. (Zaka. Ed: TMM. Foto: Dudi)