Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna H. Laoly, menerima kunjungan dari Chargé d’Affaires, Allaster Cox, dalam rangka membahas kerja sama pertemuan dewan menteri tentang hukum dan keadilan, bidang keadilan dan reformasi pemasyarakatan, serta kerja sama bidang keimigrasian dalam masa pandemi Covid-19, Rabu (05/08). Dalam pertemuan ini Menkumham didampingi oleh Linggawaty Hakim selaku Penasehat Menteri, Reynhard Silitonga selaku Dirjen Pemasyarakatan, Jhonny Ginting selaku Dirjen Imigrasi, dan Pagar Butar Butar selaku Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama. Dari pihak Australia, Chargé d’Affaires didampingi oleh Commander Lesley Dalton, Regional Commander SEA, Dept of Home Affairs dan Ms Keara Shaw, First Secretary Political.
Kerja sama penanganan Covid-19 dengan Pemerintah Australia berupa peralatan medis dan pusat kesehatan. Dukungan berupa 100 unit ventilator beserta kelengkapannya telah tiba pada 21 Juli 2020. Dukungan lainnya berupa tes PCR dan peralatan medis akan dikirimkan pada akhir Agustus 2020. Di samping kerja sama dalam penangan Covid-19, dukungan dalam rangka penguatan kapasitas petugas Lapas di Nusakambangan diberikan dalam bentuk pelatihan Train of Trainer (ToT) yang berupa studi banding ke Penjara NSW dan Victoria Australia.
Dalam kesempatan tersebut, Chargé d'Affaires mengundang Menkumham untuk mengajar terkait terorisme di Australia pada bulan September mendatang. “Kami menyambut baik undangan tersebut, namun dalam masa pandemi ini akan lebih baik bila kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual,” ungkap Yasonna.
Terkait kerja sama dalam ruang lingkup Kemenkumham, Allaster menyampaikan bahwa kerja sama dalam bidang Reformasi Pemasyarakatan untuk program scholarship dan Prison Management dapat dibicarakan lebih lanjut. Selain itu, dalam bidang kerja sama Keimigrasian, Allaster mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Imigrasi atas perpanjangan izin tinggal bagi warganya. “Kami mengapresiasi langkah Indonesia dalam penanganan Keimigrasian di masa pandemi ini terhadap Warga Negara Australia yang sedang berada di Indonesia,” ucapnya. Kemudian, terkait kerja sama untuk reformasi pemasyarakatan mengenai program scholarship yang akan didiskusikan lebih lanjut.
Wakil duta besar Australia tersebut juga melihat ada beberapa wilayah yang bagus untuk prospek investasi di Indonesia, khususnya di daerah BSD, Tangerang.
Pertemuan antara Indonesia dengan Australia menandakan persahabatan kedua negara yang telah terjalin selama 70 tahun. Momen ini sekaligus menjadi ajang untuk meningkatkan kerja sama yang strategis dan komprehensif. Selain itu, Menkumham dan Chargé d’Affaires berharap bahwa kerja sama antar kedua negara terus ditingkatkan demi kebaikan hubungan bilateral.