Jakarta-Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur, meninjau proses pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) 2017 di aula lantai 4 Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta, Rabu (18/10).
“Sistem Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) melalui wawancara ini telah berbasis teknologi Informasi dengan standar nilai terukur dan hasil yang diumumkan pada hari yang sama. Itu merupakan langkah kami dalam mewujudkan pelaksanaan seleksi CPNS Kemenkumham yang Akuntabel, Transparan dan bebas KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme),” ujar Menteri Yasonna menjelaskan.
Sistem Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) adalah kemampuan dan karakteristik dalam diri seseorang yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas atau jabatan tertentu. Materi wawancara pada seleksi kompetensi bidang ini tidak sama, karena disesuaikan dengan karakteristik jabatan yang dibutuhkan.
“Sistem e-wawancara merupakan inovasi yang terus digelorakan oleh Kementerian Hukum dan HAM, sebagai bentuk implementasi untuk e-gov PASTI nyata,” tutur Yasonna.
Lebih lanjut, para penguji dari Pusat dan Daerah yang dipantau Menkumham dan Menpan-RB terlihat sudah piawai dalam menggunakan aplikasi e-wawancara. Sedangkan setiap peserta diberikan waktu selama lima belas menit dalam SKB melalui wawancara ini. Penguji juga menyampaikan pertanyaan yang disesuaikan dengan karakteristik jabatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu tugas atau jabatan tertentu di CPNS Kemenkumham 2017.
"Dalam sistem wawancara ini komputer yang memerintahkan pertanyaan kemudian penguji tinggal mem-follow up kepada peserta, setelah nilai dimasukkan oleh penguji ke dalam aplikasi maka tidak bisa dirubah lagi,” ungkap Menkumham.
Menteri Yasonna juga berpesan kepada peserta CPNS tidak berpikir lagi akan ada sistem calo saat mengikuti tes CPNS Kemenkumham. Sebab,menurutnya, sistem e-wawancara tidak memungkinkan terjadinya aksi percaloan dalam pelaksanaan penerimaan CPNS Kemenkumham. Dan tiap peserta harus berusaha atas hasil dirinya sendiri.
"Ini prestasi anda, kemampuan anda, itu yang menentukan anda lulus atau tidak. Sangatlah transparan proses penyeleksian penerimaan CPNS saat ini. Karena jamannya sekarang sudah berbeda melalui pemanfaatan teknologi informasi kita buat se-transparan mungkin,” tegas Menkumham.
Menpan-RB Asman Abnur menambahkan, pelaksanaan proses SKB CPNS Kemenkumham 2017 melalui sistem e-wawancara sudah dipastikan tidak mungkin lagi ada permainan atau calo. Sebab proses pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS Kemenkumham menggunakan sistem e-wawancara berlangsung sangat transparan. Tak ayal, sistem e-wawancara akan direplikasikan kepada 61 Kementerian/Lembaga yang akan melaksanakan penerimaan CPNS tahun ini.
"Orang-orang pilihan yang sesuai dengan kemampuan tesnya bisa masuk menjadi PNS di di 61 Kementerian/Lembaga. Jadi bukan kemampuan oleh backing-nya. Maka kedepan kita bakal mempunyai aset sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara yang pintar dan sesuai dengan kebutuhan formasinya,” ujar Asman Abnur dengan yakin.(Asep, Foto:Zeqi)