Bogor – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, menyatakan akan terus berusaha untuk mencari solusi mengurangi jumlah narapidana yang ada di seluruh Indonesia. Yasonna menyebutkan, ada banyak solusi untuk mengatasi persoalan kelebihan kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), salah satu solusinya adalah dengan menyiapkan rancangan pemberian grasi kepada pengguna narkoba.
"Ibaratnya ini seperti air yang masuk sekian banyak, yang keluar hanya sedikit, yang dibuat remisi. Jadi persoalan kelebihan kapasitas bukannya baik tapi tambah meledak. Maka harus ada terobosan kreatif dalam hal ini," kata Menkumham saat melakukan kunjungan ke Lapas Klas IIa Paledang Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/7/2015) malam. Menkumham menambahkan, perihal pemberian grasi ini sudah dibicarakan dengan Presiden Republik Indonesia.
Menkumham yang mendatangi 
Lapas bersama Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Nurkholis, menjelaskan bahwa kunjungan yang dilakukan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya yang dilakukan Komnas HAM ke Lapas di Kalimantan Selatan. Kunjungan Komnas HAM tersebut untuk mengetahui secara langsung bagaimana pemenuhan dan perlindungan HAM bagi penghuni Lapas.
Saat mengunjungi blok-blok yang ada di Lapas Paledang Bogor, ada banyak hal yang membuat Ketua Komnas HAM beserta jajarannya tercengang melihat kondisi Lapas yang sedemikian padat dan jauh dari kata layak. Hal ini tidak terlepas dari tidak sebandingnya tingkat hunian dengan kapasitas narapidana dan tahanan yang ada, terlebih anggaran yang ada sangat terbatas.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM mendukung penuh upaya Menkumham dalam mengubah sistem hukum yang ada dengan yang baru, agar solusi kelebihan kapasitas Lapas bisa segera teratasi. "Jika negara tidak mampu bangun banyak Lapas, kita carikan solusi lain, tidak harus tinggal diam. Komnas HAM mendukung gagasan dari Kemenkumham," tutup Nurkholis. (Dedet, Bowo, Ed: Tedy, Foto: Bowo)
