Jakarta - Memangkas Birokrasi, salah satu karya gemilang yang melengkapi perjalanan karir Aidir Amin Daud. Pria yang pernah menjabat sebagai Dirjen AHU dan terakhir sebagai Irjen di Kementerian Hukum dan HAM ini pernah menjadi wartawan Harian Senja, Kota Makassar, maka tidak heran karya beliau di akhir masa jabatannya menginspirasi setiap orang khususnya para birokrat. Bedah buku sekaligus peluncuran perdana yang dipersembahkan oleh Kabar Indonesia dan Perpustakaan Nasional sebagai tuan rumah kegiatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan pejabat di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM di lt. 2 Gedung Perpustakaan Nasional, Medan Merdeka Selatan (12/12/2018).
Buku yang membahas dari Hasan Tiro hingga mafia Sisilia ini dibedah oleh Wakil Ketua KPK Dr. Laode Syarief, Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Tri Agung Kristanto, Ketua Pemimpin Redaksi Tempo Wahyu Dhiatmika, dan Direktur Amnesty Internasional Usman Hamid. Terungkap pemikiran-pemikiran serta pengalaman Aidir Amin Daud selama 12 tahun mengabdi di Kementerian Hukum dan HAM, “Beliau merupakan pribadi yang ulet, dan memiliki banyak terobosan. Pemikiran beliau perlu dilanjutkan dan direplikasi di Kementerian Hukum dan HAM ” ujar Dr. Laode Syarief.
“Saya menyadari bahwa saya hanyalah sekrup kecil dari mesin besar yang bernama Kementerian Hukum dan HAM” demikian pernyataan Aidir dalam sekapur sirihnya. Beliau berharap karyanya ini dapat memotivasi para birokrat dalam berinovasi khususnya dalam memangkas birokrasi di pemerintahan.
Sejumlah pembicara dalam diskusi buku tersebut banyak memberikan apresiasi dan pandangan terhadap pemikiran sang penulis yang mencoba mendobrak keterbatasan lembaga pemerintah dalam pelayanan publik.
Selain tokoh dan aktifis nasional, tampak juga Sekretaris Jenderal, Kementerian Hukum dan HAM, Dr. Bambang Rantam hadir dalam acara tersebut, serta Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Annar Salahuddin Sampetoding. (Dhestari)