Pontianak – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly Membuka Kegiatan kongres Dayak Internasional I tahun 2017 di Rumah Radankg Pontianak Kalimantan Barat pada Rabu (26/7/2017). Pada Kesempatan itu pula Menkumham menyampaikan isi pidato menggantikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.
Dalam sambutan pidatonya Yasonna mengatakan bahwa kegiatan Kongres Dayak Internasional I tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) merupakan suatu praksara yang positif dan selaras dengan komitmen Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, khususnya di kawasan ASEAN.
Bangsa Indonesia dan masyarakat Dayak Indonesia, berkomitmen untuk turut bekerja membangun dunia yang lebih baik, suatu dunia yang bebas dari konflik dan ketegangan, suatu dunia dimana anak-anak dapat tumbuh dengan bangga dan bebas, dimana keadilan dan kesejahteraan berlaku untuk semua orang, dan dimana kemanusiaan dapat mencapai kejayaannya yang penuh.
“Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, suku Dayak yang telah tumbuh dan berkembang secara turun temurun memiliki kekayaan budaya yang tinggi nilainya, telah ikut membentuk budaya dan kearifan Indonesia,”Ucap Yasonna.
Lebih lanjut yasonna mengatakan bahwa kongres ini bertujuan sebagai wadah berbagi pandangan dan pengalaman bagi para tokoh-tokoh masyarakat adat Dayak dari berbagai kawasan dunia. Forum ini juga merupakan media perekat antar bangsa untuk meningkatkan kerja sama dan peran aktif suku Dayak dalam membangun kehidupan dunia yang lebih baik di tengah arus globalisasi saat ini.
"Saat ini dunia membutuhkan energi baru yang diharapkan menjadi gelombang pembangunan dunia yang lebih baik dan masyarakat dayak dapat menjadi penggerak sumber energi tersebut dengan dilandasi semangat kebersamaan, saling menghormati dan saling topang,"Tambahnya.
“Melalui jalur kebudayaan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang besar dalam perkembangan peradaban dunia dan saya kira masyarakat Dayak sudah menyadari ketertinggalan dan ingin bersama membangun Sumber Daya Manusia Dayak di Indonesia khususnya di Kalimantan.," ungkap Yasonna diakhir sambutannya.
Pada Rangkaian dari acara tersebut juga diadakan Pameran Exhibition dan Hiburan Rakyat yang berlangsung sejak 23 Juli dan berakhir pada 27 Juli 2017. Pameran ini menyajikan berbagai hasil kerajinan dan produk budaya masyarakat. Pameran juga diikuti oleh 66 stand dan dimeriahkan oleh berbagai penampilan pentas seni dari seluruh etnis yang ada di kota Pontianak Kalimantan Barat. (Komar, Foto: Asep).