Jakarta - Selasa, 22 Agustus 2017 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai executing agency untuk implementasi kerja sama teknis dengan USAID/Indonesia mengadakan rapat Komite Teknis Proyek USAID BERSAMA (gender-based violence) tentang konsultasi rancangan rencana kerja USAID BERSAMA tahun kedua (2017-2018) di Hotel J.W. Marriott.
Setelah sukses mengimplementasikan program USAID BERSAMA di Kawasan Timur Indonesia pada tahun pertama, USAID BERSAMA akan kembali mengimplementasikan programnya di tahun kedua dari 1 Oktober 2017 sampai 30 September 2017 dengan wilayah sasaran di Papua dan Papua Barat serta Maluku dan Maluku Utara sesuai kebutuhan.
USAID BERSAMA adalah suatu program yang berdasar pada strategi untuk mengurangi kekerasan berbasis gender, meningkatkan layanan bagi korban kekerasan berbasis gender dan memperkuat organisasi masyarakat sipil setempat.
Desti Murdijana dari USAID menyampaikan “keberlanjutan USAID BERSAMA memprioritaskan kebutuhan dan kepemilikan lokal dengan bekerja melalui dan dengan masyarakat, dan aktor pemerintah, dan memfasilitasi dialog dan koordinasi untuk menciptakan pemahaman bersama bahwa setiap orang memiliki peran dalam menangani kekerasan berbasis gender dan mendukung hak-hak perempuan”.
Rapat Komite Teknis dipimpin oleh F. Haru Tamtomo Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi, dihadiri Dwi Rahayu Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Yayah Mariani Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM, Erni Nurhayanti Kepala Bagian Humas dan TU Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM, Deputy Director dan Proyek USAID Manajer Bersama beserta tim USAID, Winrock, Remdec, Bappenas, UPT P2TP2A Jakarta, Kemensetneg, Komnas Perempuan, dan KPP PA. (Lisa)