Jakarta – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), dan Raoul Wallenberg Institute (RWI) bekerja sama meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kemenkumham, dengan menyelenggarakan Pelatihan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, dengan tema Edit Video Media Sosial (Medsos) Tingkat Dasar.
Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama sebagai pelaksana dalam kerja sama kali ini memilih tema tersebut karena medsos saat ini menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif dan efisien di masa pandemi.
“Media mainstream saat ini terancam dengan media sosial. Secara ekonomi, media mainstream sudah mengalami collapse sebanyak 30%,” terang Kepala Biro (Karo) Humas, Hukum, dan Kerja Sama, Heni Susila Wardoyo, saat memberikan sambutan, sekaligus membuka kegiatan pelatihan di Bogor, Rabu (10/02/2021).
Berdasarkan riset We Are Social, lanjut Heni, lebih dari 160 juta orang Indonesia menggunakan medsos, artinya sekitar 59% penduduk Indonesia punya medsos.
“Bahkan jika dilihat dari penggunaan gadget, jumlah gadget lebih banyak dibanding jumlah penduduk di Indonesia, karena banyak orang yang memiliki gagdet lebih dari satu,” tandas Heni.
Lebih lanjut Heni mengatakan, Kemenkumham melihat peluang dan tantangan dalam memanfaatkan medsos, dengan bekerja sama dengan RWI menyelenggarakan Pelatihan Edit Video Medsos ini. Diharapkan nantinya, para peserta dapat menghasilkan konten-konten video yang menarik.
“Masing-masing unit berkewajiban menyampaikan informasi, untuk menyampaikan kinerja/capaian instansi masing-masing, dan video merupakan salah satu cara yang sangat ampuh,” ujar Heni.
Karo Humas berharap, para peserta nantinya dapat menghasilkan konten-konten positif yang dapat meningkatkan citra positif Kementerian.
“Setelah pelatihan ini, konten-konten negatif (di medsos) bisa dieliminir. Adik-adik peserta bertambah pengetahuannya, dapat menghiasi medsos dengan informasi yang positif, dan dapat ditularkan ke teman sekitar, tidak terbatas untuk diri sendiri,” ucap Heni.
Sementara itu, Deputy Director Regional Asia Pacific/Jakarta Office RWI, Utama Sandjaja menyampaikan kegembiraannya dapat bekerja sama dengan Kemenkumham, dan mendukung kegiatan pelatihan edit video medsos.
“Semua kegiatan saat ini melalui social media, menjadi sangat penting menyampaikan pesan positif dan membangun melalui social media,” kata Utama melalui aplikasi zoom.
Untuk menghasilkan konten yang baik, lanjut Utama, dipelukan keterampilan agar isi konten membangun sentimen positif dalam berbangsa dan bernegara.
“RWI mendukung pelatihan peningkatan edit video guna menyampaikan informasi positif,” ujar Utama.
Utama berharap kerja sama dengan Kemenkumham bisa berlanjut, dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
“Semoga kerja sama (RWI dan Kemenkumham) memberikan dampak yang positif bagi seluruh peserta, dan rekan-rekan yang terlibat pada pelatihan ini,” tutur Utama.
Sebelumnya, Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Youngest Non Itah, dalam laporannya menjelaskan, bahwa kerja sama Kemenkumham dan RWI dapat terlaksana atas dasar implementasi Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara Kemenkumham dan RWI tentang Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Hak Asasi Manusia.
Dengan diselenggarakan pelatihan ini, diharapkan kemampuan SDM Kemenkumham meningkat dalam mengoptimalkan medsos, khususnya informasi dalam bentuk video.
“Dan pada akhirnya dapat meningkatkan citra positif Kemenkumham,” tandas Youngest.
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, 10 sampai 11 Februari 2021. Selain pegawai Kemenkumham, peserta pelatihan juga ada yang berasal dari mahasiswa, antara lain Universitas Pakuan, Universitas Telkom, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Indonesia. (Zaka)
