Jakarta - Layaknya seorang insan yang sedang berulang tahun, tentu yang pertama kali dilakukan adalah dengan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia yang telah diberikan. Sehingga diharap kedepan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) akan menjadi institusi yang besar, maju, dan memperoleh berbagai prestasi yang membanggakan.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly mengatakan hari ulang tahun Kemenkumham, yang kini disebut sebagai Hari Pengayoman, ke-79 yang jatuh pada 19 Agustus 2024 mendatang harus dijadikan sebagai momen untuk introspeksi bagi kita bersama.
“Kita harus melihat kembali sejarah panjang perjalanan dan perkembangan Kemenkumham, agar dijadikan pelajaran dan pijakan dalam menetapkan tujuan di masa depan,” kata Yasonna di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Pada hari pengayoman ini, menkumham mengajak untuk menetapkan resolusi bagi seluruh insan pengayoman untuk berperan aktif dalam menyongsong dan mencapai visi Indonesia emas 2045, mewujudkan negara Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
“Visi Indonesia 2045 memberi gambaran mengenai wujud Indonesia pada tahun 2045 serta peta jalan yang digunakan untuk mencapainya di tahun 2045,” ujar menkumham, Senin (15/07/2024) pagi.
“Sebagai insan pengayoman, kita dituntut untuk terus berinovasi dan berkarya demi memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional dan pencapaian visi Indonesia emas 2045,” tambahnya.
Pencapaian visi Indonesia 2045 dibangun dengan empat pilar pembangunan, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
“Kemenkumham sebagai bagian dari pemerintahan, dituntut untuk mampu mendukung terwujudnya empat pilar pembangunan tersebut, khususnya di bidang hukum dan hak asasi manusia (HAM),” ucap menkumham.
Dalam rangkaian peringatan Hari Pengayoman Tahun 2024 yang bertemakan “Mengabdi Untuk Negeri Menuju Indonesia Emas 2045” akan dilaksanakan rangkaian kegiatan yang diawali dengan doa bersama untuk negeri, bakti sosial, dan layanan publik yang dilaksanakan secara serentak baik di pusat maupun di wilayah dengan penuh hikmat, sederhana, dan tanpa mengurangi makna. (Tedy, foto: Ajay, Raga, Aji)