Surabaya - Budaya dan bahasa di Indonesia sangat beragam. Keberagaman yang terbentang dari Sabang sampai Merauke merupakan potensi besar bagi kemajuan Indonesia. Potensi itu harus dipupuk dan terus dikembangkan. Sikap menghargai, terbuka, dan sadar saling membutuhkan antara manusia jadi pondasi kuat menjaga keutuhan Indonesia.
Salah satu wujud penghargaan dan toleransi akan keberagaman adalah partisipasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada acara Festival Pop Singer Mandarin ke Sembilan Tahun 2016 di Surabaya, (27/3/16). Bukan mengirim pegawai berkontes, namun memberikan tropy bergengsi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) untuk pemenangnya. Tidak tanggung-tanggung, empat kategori yang dilombakan, juaranya dapat piala Menkumham.
Menkumham, Yasonna H. Laoly, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat perlu untuk menjaga keutuhan bangsa. Ditambahkannya, lomba nyanyi lagu Tionghoa dapat jadikan refleksi perjuangan para pahlawan di masa merebut kemerdekaan. "Pahlawan kita, tanpa pandang latar belakang berjuang sampai korbankan nyawa untuk Indonesia merdeka. Orang Jawa, Sunda, Batak, Ambon, dan lainnya, termasuk Tionghoa," seru Yasonna.
Menkumham mengatakan partisipasi Kemenkumham di kegiatan Festival Pop Singer Mandarin di tahun-tahun sebelumnya. Tropy Menkumham diperebutkan di ajang kontes nyanyi yang ke-9, yang sebelumnya tropy Walikota Surabaya. Di tengah acara yang santai tersebut, Menkumham ikut menghibur dengan menyanyikan lagu My Way, sesudah berikan piala kepada juara kategori anak-anak.
Selain Menkumham ikut bernyanyi, Direktur Jenderal Imigrasi (Dirjen Imigrasi), Roni Sompie. Setelah bernyanyi, Dirjen Imigrasi dan Dirjen Pemasyarakatan, Dusak, bergantian berikan piala di kategori selanjutnya.
Hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, Pagdam V/Brawijaya Mayjen Sumardi, Para Pimpinan Pratama Kemenkumham pusat dan Kantor Wilayah Jawa Timur. (TMM. Foto: Zaka)