Jakarta – Menjadi Pahlawan Masa Kini dapat dilakukan oleh siapapun warga negara Indonesia. Hal tersebut dapat berupa bentuk aksi-aksi nyata didalam upaya memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Mualimin Abdi, mengajak kepada jajaran Kemenkumham untuk menjadi Pahlawan Masa Kini.
“Misalnya tolong menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat mengganggu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain, dan sebagainya,” kata Mualimin selaku Inspektur Upacara Hari Pahlawan Nasional di lapangan upacara Kemenkumham.
Jika dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta, bahkan nyawa, kata Mualimin, sekarang untuk menjadi pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata mengusir penjajah, tetapi kita juga bisa. “Caranya bisa dengan menorehkan prestasi di berbagai bidang kehidupan, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, dan membawa harum nama bangsa di mata internasional,” katanya, Senin (11/11/2019) pagi.
Peringatan Hari Pahlawan kiranya dapat meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat. “Jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan darah dan air mata menjadi sia-sia,” ucap Mualimin.
“Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggungjawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan negeri kita terkoyak, tercerai berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain,” ujar Mualimin yang membacakan sambutan dari Menteri Sosial.
Diakhir sambutannya, Mualimin menyerukan agar kita dapat memaknai Hari Pahlawan ini dengan wujud nyata, bekerja, dan bekerja membangun negeri menuju Indonesia maju. “Saudara sebangsa dan setanah air, Hari Pahlawan kiranya bukan hanya bersifat seremonial semata, tetapi dapat diisi dengan berbagai aktifitas yang dapat menyuburkan rasa nasionalisme dan meningkatkan rasa kepedulian untuk menolon sesama yang membutuhkan,” tutupnya. (Putri, ed: Tedy, foto: Zeqi)